Bandungraya.net-Ciwidey | Para Tukang Ojeng yang biasa mangkal disekitar Alun Alun Takoci dan Pasar Cibeureum Teriak, mereka mempertanyakan iuran yang biasa dikutip tiap hari sebesar Rp. 2000 rupiah perhari per-tukang ojeg oleh Oknum Pemerintah Desa Ciwidey.
Menurut tukang Ojeg yang berinisial ( G) mengaku dirinya biasa mangkal di depan Alun alun Takoci, dan dipungut uang iuran oleh pihak Desa Ciwidey, akan tetapi kesejelasan iuran tersebut sama sekali tidak diketahui, Ujar (G) minggu 26 September 2021.
Sementara kesejahteraan kami, bila ada tukang ojeg yang mengalami sakit. Atau lainnya, sama sekali manfaat dari iuran para tukang ojeg tersebut tidak kami rasakan, imbuh (G).
Sedangkan ( I ) menjelaskan bahwa para tukang ojeg yang dikutip iuran yang diberikan tanda stiker sebanyak kurang lebih 800 Tukang ojeg, dan kami sama mempertanyakan iuran yang dikutip pihak Desa Ciwidey, karena kami sama sekali tidak merasakan manfaat iuran tersebut, terang Dia.
Hal senada disampaikan tukang ojeg lainnya, yang ingin jatidirinya tidak disebutkan, menurutnya selama ia mangkal di sekitar pasar Cibeureun Ciwidey, kerap dipungut oleh oknum Desa Ciwidey dengan dalih Iuran, namun manfaat iuran tersebut tidak kami rasakan.
Dijelaskannya bahwa jika diakumulasi seluruh tukan ojeg yang biasa mangkal di depan Mesjid Agung Ciwidey dan Pasar Cibeureum, tidak akan kurang dari 1500 lebih tukan ojeg. Bayangkan saja satu hari para tukang ojeg dipungut sebesar Rp. 2000 x 1500 ojeg, berapa pemasukan Pihak Desa dalam kurun waktu satu bulan, sedangkan kami sama sekali tidak merasakan manfaat iuran tetsebut.
Kami para Tukang Ojeg, sangat menginginkan sekali penjelasan dan dikemanakan uang tersebut oleh pihak Desa Ciwidey. Tukas Para Tukang Ojeg. ( BR. 01 )
Discussion about this post