Selasa, 28 Juni, 2022
BandungRaya
  • HOME
  • SOSIAL
  • PENDIDIKAN
  • BIROKRASI
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • NASIONAL
  • PARLEMEN
  • EKONOMI
  • VIDEO
No Result
View All Result
  • HOME
  • SOSIAL
  • PENDIDIKAN
  • BIROKRASI
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • NASIONAL
  • PARLEMEN
  • EKONOMI
  • VIDEO
No Result
View All Result
BandungRaya
No Result
View All Result

Toto Sutarto Gani Utari: Mengapa Pendidikan Karakter Tidak Bisa Mewarnai Seperti Yang Kita Harapkan?

Selasa, 12 Oktober, 2021 | 7:03 am
2 min read
1.7k 106
0
Toto Sutarto Gani Utari: Mengapa Pendidikan Karakter Tidak Bisa Mewarnai Seperti Yang Kita Harapkan?

Bandungraya.net-Soreang, | Dalam kehidupan individu tidak terlepas dari karakter orang itu sendiri, dan itu ada serta melekat pada diri kita semua.

WAJIBDIBACA

Kegiatan Dihadiri Sekda dan Ibu Bupati, Tidak Bisa Dihadiri Insan Media

Kegiatan Dihadiri Sekda dan Ibu Bupati, Tidak Bisa Dihadiri Insan Media

Senin, 27 Juni, 2022 | 1:41 pm
Proyek Irigasi di BBI UPT Pembenihan Ikan Diduga Hanya Proyek “Siluman dan Bancakan”

Proyek Irigasi di BBI UPT Pembenihan Ikan Diduga Hanya Proyek “Siluman dan Bancakan”

Minggu, 26 Juni, 2022 | 10:02 pm

Menurut Prof. DR. H. Toto Sutarto Gani Utari M. Pd, Ia menuturkan bahwa Karakter sudah ada sejak mahluk hidup diciptakan, karena karakter merupakan prilaku permanen setiap mahluk hidup, Prilaku itu sendiri muncul karena proses belajar, Tutur Dia Selasa 12 Oktober 2021.

Menurutnya, ” mengapa baru sekarang, setidaknya di tahun 1990an karakter baru mulai rame dibicarakan? Karena mulai bermunculan karakter-karakter ekstrim di masyarakat”.

Karakter bisa dilihat pada orang lain, karena pemiliknya cenderung tidak tahu atau tidak menyadari bahwa dirinya memiliki karakter tersebut, Sering orang memberi nasehat pada orang lain agar tidak berprilaku seperti yang biasa dilakukannya, orang yang mendapat nasehat merasa disudutkan karena yang bersangkutan tidak merasa dirinya seburuk itu, bahkan sering orang memberi nasehat kepada orang lain, padahal dirinya juga berprilaku seperti itu. Begitulah karakter, bisa dilihat pada orang lain dan tidak bisa dirasakan atau disadari yang ada pada dirinya sendiri, Paparnya.

Lebih Jauh Prof. Toto menjelaskan bahwa semua orang berkepentngan dengan karakter orang lain, munculah upaya membentuk karakter, siapa yang paling diharapkan untuk membentuk karakter?.

” Dengan sendirinya mereka yang profesinya membangun prilaku, yaitu para pendidik, semua laras ditujukaan kepada para pendidik yang pelurunya berupa tanggung jawab terhadap karakter bangsa, prilaku menyimpang para peserta didik, kurikulum yang mengutamakan affektif, dan peluru-peluru lain yang di arahkan ke pendidik.
Berhasilkah para pendidik menepis semua peluru tersebut?, sulit dinyatakan berhasil, karena ternyata dari tahun 1990an hingga saat ini karakter bangsa semakin tidak membnggakan, penyimpangan prilaku peserta didik justru semakin mengemuka saat ini, kurikulum yang mengutamakan affektif semakin membingungkan para pelaksana Pendidikan di lapangan, Jadi ada yang salah pada semua upaya membangun karakter bangsa,” Kata Dia.

Pada Tahun 2017 di Kabupaten Bandung diadakan lounching Penguatan Pendidikan Karakter yang diselengarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, yang langsung pembuka kuncinya juga Dirjen GTK saat itu Dr. H. Sumarna, para pembicaranya tiga orang Profesor termasuk saya salah seorangnya, Akunya.

Masih menurut Prof. DR. H. Toto Sutarto Gani Utari M. Mp Mengapa tidak bisa mewarnai Pendidikan karakter yang diharapkan? Karena yang ditawarkan pada lounching tersebut tidak menjadi soko penguatan Pendidikan karakter Nasional, Dimana kesalahan utama dari semua ini? Sangat mendasar, yaitu tidak dipahami apa itu karakter dan bagaimana terbentuknya, Juga tidak dipahami apa yang mendasari domain Affektif, itu yang tadi disampaikan membingungkan pelaksana Pendidikan di lapangan, Jelasnya.

Lantas bagaimana seharusnya? Sangat Panjang dibicarakan di sini, harus dimulai dari merumuskan program dengan benar dan kesungguhan, Tukas H. Toto (BR.01)

Bagikan579Tweet362Kirim
Berita Selanjutnya
PT. Danone Bersama PT. Telkomsel dan Sawala Foundation Serahkan 40.000 Dus Susu Formula SGM

PT. Danone Bersama PT. Telkomsel dan Sawala Foundation Serahkan 40.000 Dus Susu Formula SGM

Truk Bermuatan Bronjong Masuk Jurang Tanjakan Hu’ut, Seorang Meninggal Dunia Dua Orang Luka Berat

Truk Bermuatan Bronjong Masuk Jurang Tanjakan Hu'ut, Seorang Meninggal Dunia Dua Orang Luka Berat

Discussion about this post

  • Kegiatan Dihadiri Sekda dan Ibu Bupati, Tidak Bisa Dihadiri Insan Media

    Kegiatan Dihadiri Sekda dan Ibu Bupati, Tidak Bisa Dihadiri Insan Media

    1530 Dibagikan
    Bagikan 612 Tweet 383
  • Lely Suparli: Generasi Muda FKPPI Harus Berpartisipasi dan Berperan Aktif

    1481 Dibagikan
    Bagikan 592 Tweet 370
  • Proyek Irigasi di BBI UPT Pembenihan Ikan Diduga Hanya Proyek “Siluman dan Bancakan”

    1469 Dibagikan
    Bagikan 588 Tweet 367
  • Fantastis!! Pihak Sekolah Diduga Lakukan Pungutan IPDB terhadap Orangtua Siswa

    2146 Dibagikan
    Bagikan 858 Tweet 537
  • H. Agus Windu Hanggono ST, “Ayo Bangkit GM FKPPI PC X-10, Kita Kawal Visi Sumedang Simpati”

    1485 Dibagikan
    Bagikan 594 Tweet 371
BandungRaya

© 2022 bandungraya.net

  • PEDOMAN PEMBERITAAN
  • MANAJEMEN

No Result
View All Result
  • HOME
  • SOSIAL
  • PENDIDIKAN
  • BIROKRASI
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • NASIONAL
  • PARLEMEN
  • EKONOMI
  • VIDEO

© 2022 bandungraya.net

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google+
OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In