Bandungraya.net – Bandung Barat | Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat telah mendorong Pemprov Jabar, untuk meningkatkan jumlah dan anggaran program pembangunan proyek Rumah Tidak Laik Huni (Rutilahu) di Kabupaten Bandung Barat, mengingat banyaknya masyarakat yang membutuhkan bantuan rumah tinggal laik.
Anggota Komisi IV DPRD Jabar, Daddy Rohanady mengatakan, pada 2021 ini ada penambahan 31.500 rutilahu yang satuannya menghabiskan anggaran Rp 17,5 juta. Jumlah tersebut naik 11.500 unit dari sebelumnya.
“Sebenarnya pada tahun 2021 program ini ada tambahan, dimana regulernya itu 20.000 rumah, tetapi ada kekurangan sekitar 11.500 jadi tahun ini bertambah sekitar 31.500 dengan biaya satuan per unitnya itu masih diangka 17,5 juta rupiah,” ujar Daddy saat meninjau program Rutilahu di Desa Cimanggu, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (14/10).
Daddy mengatakan, Komisi IV mempunyai keinginan meningkatkan harga satuannya menjadi Rp 25 juta termasuk di wilayah Kabupaten Bandung Barat, agar masyarakat mendapatkan rumah yang lebih laik.
“Namun setelah mendapatkan informasi dari Dinas Perumahan dan Permukiman Jawa Barat, bahwa pada saat ini pagu indikatif yang diterima hanya 9.400 unit dengan harga satuannya sekitar 20 juta rupiah,” katanya.
Kendati demikian, lanjut dia, keputusan ini masih belum final karena masih ada pembahasan Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) dan APBD 2022.
“Memang betul keputusan ini masih belum final, masih ada proses-proses yang perlu dilalui. Namun pada intinya kami meminta adanya kenaikan harga satuannya dan juga jumlahnya minimal 20.000,” pungkasnya.
Pihaknya tentu sangat mengharapkan bisa terealisasi mengingat masih banyaknya masyarakat yang membutuhkan bantuan guna mendapatkan tempat tinggal yang lebih laik. (Red)
Discussion about this post