Sumedang (BR).- Desa Pasirnanjung, Kecamatan Cimanggung, sejak dua bulan lalu sedang mengembangkan wilayahnya sebagai Desa Wisata (Dewi) dengan mengusung konsep ekowisata, guna memanfaatkan potensi alam yang ada sebagai daya tariknya.
Dijelaskan Kepala Desa Pasirnanjung, Susi Herawati, bahwa wilayahnya berada di dataran tinggi dengan cuaca yang cukup sejuk. Sehingga menyajikan suasana alam asri dengan melihat pemandangan Kabupaten Bandung dari atas.
“Alhamdulillah, anggaran pengembangannya mendapat support dari PT. Skorindo, karena Dana Desa belum turun dan itu pun hanya dianggarkan untuk UMKM dan BLT,” ujarnya kepada awak media, saat mendampingi kunjungan Bupati Sumedang, Rabu (8/2/2022).
“Walaupun pembangunan bertahap baru mencapai 50 persen, dengan dana yang sudah dipakai dari awal sampai sekarang itu sekitar Rp. 35 juta,” ungkapnya.
Hal serupa, disampaikan Kadus Pangkalan, Andriana, bahwa luasan tanah carik desa yang digunakan ada 9 hektar. Dan terpakai baru sekitar empat sampai enam ratus tumbak saja.
“Respon dari masyarakat sangat positif, karena dikerjasamakan BPD dan LPM dengan pengelolanya BUMDES. Nantinya, ekonomi UMKM pun mulai terbangun dengan banyaknya pengunjung yang datang,” katanya.
Sementara itu, Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir, mengapresiasi positif ide dan gagasan kreatif Pemdes Pasirnanjung tersebut.
“Wisata alam dengan pemandangan yang eksotik, bagus sekali penataannya. Begitu masuk memanjakan mata, segar, luas, alamnya indah. Tinggal dibranding dengan tempat tempat selfi, kuliner dan fasilitas umum lainnya,” ucapnya.
“Unsur 3A, yakni Atraksi, Amenitas sebagai daya tarik utama dan pendukung sebuah destinasi wisata. Begitupun, Aksesibilitas berkaitan dengan akses wisatawan ketika hendak berkunjung ke destinasi wisata,” terangnya pula.
Bahkan Bupati juga menyampaikan dukungannya terhadap pengembangan Desa Wisata di Pasirnanjung dan sudah mengintruksikan Kadisbudparpora untuk membantu mewujudkan Desa Wisata.
“Kepala Desanya sangat support dengan dibantu beberapa perusahaan. Ini sudah bagus dan tidak mengandalkan APBDes, tapi sudah berbasis pentahelix,” pungkas Bupati.(BR 11)
Discussion about this post