Sabtu, 25 Maret, 2023
BandungRaya
  • HOME
  • SOSIAL
  • PENDIDIKAN
  • BIROKRASI
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • NASIONAL
  • PARLEMEN
    • WAKIL RAKYAT
  • EKONOMI
  • VIDEO
No Result
View All Result
  • HOME
  • SOSIAL
  • PENDIDIKAN
  • BIROKRASI
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • NASIONAL
  • PARLEMEN
    • WAKIL RAKYAT
  • EKONOMI
  • VIDEO
No Result
View All Result
BandungRaya
No Result
View All Result

Sinergitas Wujudkan Harmoni Bangsa Indonesia

Oleh: Kujang 18

Minggu, 6 November, 2022 | 11:58 am
2 min read
1.7k 88
0
Sinergitas Wujudkan Harmoni Bangsa Indonesia

BANDUNGRAYA.NET | Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa majemuk, ditandai dengan banyaknya etnis, suku,  agama,  budaya,  kebiasaan, didalamnya. Disisi lain,  masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat multikultural, masyarakat yang anggotanya memiliki  latar belakang budaya (cultural background) beragam. Kemajemukan dan multikulturalitas mengisyaratkan adanya perbedaan. Bila dikelola   secara benar, kemajemukan dan multikulturalitas menghasilkan energi hebat. Sebaliknya, bila tidak  dikelola secara benar, kemajemukan dan multikulturalitas bisa menimbulkan bencana dahsyat.

WAJIBDIBACA

Pentingnya Perhatian Terhadap Anak

Pentingnya Perhatian Terhadap Anak

Sabtu, 11 Februari, 2023 | 11:46 am
11 Langkah Membangun Sekolah Menyenangkan ala SMP PCI

11 Langkah Membangun Sekolah Menyenangkan ala SMP PCI

Jumat, 6 Januari, 2023 | 8:14 pm

Nation and character building sebagai cita-cita  membentuk kebudayaan nasional sebagai wahana pemersatu bangsa cenderung belum terwujud. Malah akhir-akhir ini semangat yang menjurus pada kesukubangsaan semakin bertambah besar sepertinya semangat mengutamakan paham suku bangsa lebih beradab dan maju ketimbang suku bangsa yang lainnya cenderung tumbuh. Padahal semangat kesukubangsaan yang lebih mengutamakan kebesaran sukubangsanya di  tengah-tengah negara yang multikultur ini tentunya  tidak  sejalan dengan paham kebangsaan yang  dikembangkan sejak negara ini berdiri.

Pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara yang  sarat dengan itikad menjaga, melindungi,  mempersatukan dan membangun bangsa  untuk  mampu meraih kemajuan adab, setara dengan  bangsa-bangsa maju lainnya di dunia seolah-olah menjadi barang usang yang sudah ditinggalkan.

Manifesto kultural Bhinneka Tunggal Ika yang merupakan tekad untuk membentuk kohesi sosial dan integrasi sosial, serta menyiratkan landasan mutualisme (kebersamaan,   dalam perasaan maupun perilaku) dan kerjasama   yang didasarkan atas kepentingan bersama dan perasaan kebersamaan, itupun semakin pudar. Padahal makna dari manifesto kultural itu adalah ternanamnya perasaan saling memiliki dan menghargai sesama warganegara Indonesia, meski  dengan latar belakang etnik dan kebudayaan yang  berbeda-beda.

Segala sesuatu yang kita nikmati keberadaannya   kita terima begitu saja tanpa membayangkan   betapa sulitnya meraih, antara lain bahasa   Indonesia sebagai bahasa persatuan, kemerdekaan,  dan  pembangunan-pembangunan yang kita nikmati  saat  ini. Maka, tanggung jawab generasi saat ini terutama sejak sekolah dasar adalah bagaimana mempertahankan apa yang telah ada dan jauh lebih penting lagi mengembangkannya.

Untuk mengemban  misi  itu, kesatuan dan persatuan  amat dibutuhkan mengingat begitu banyaknya rintangan-rintangan yang dihadapi bangsa Indonesia. Masalah persatuan dan kesatuan bangsa bukan hanya diperlukan pada saat bangsa  Indonesia menghadapi kekuasaan asing saja, melainkan terus diperlukan hingga sekarang, agar  kemerdekaan bangsa dan negara yang berhasil dicapai oleh para pendahulu kita tidak digoyah dan hancur di tangan kita.

Persatuan dan kesatuan  menjadi vaksinpenenang keonaran dan kekicruhan  kondisi  bangsa, sekaligus menjadi harga mati yang harus senantiasa dikedepankan dan dijaga dengan baik.

Sumpah Pemuda mempunyai nilai-nilai strategis  yang  mendukung ke arah kesatuan dan persatuan  bangsa. Kalau sekarang nilai-nilai itu sepertinya  terabaikan dalam berbangsa, ituadalah kesalahan dalam menanam dan menumbuhkan nilai. Maka, yang kita butuhkan di masa depan adalah sejarah sebagai pembelajaran moral untuk kepentingan kebangsaan. Masa lalu sebagai pengalaman adalah  guru terbaik dan darinya kita dapat melihat kembali, merenungi, memahami, dan memperoleh banyak  nilai yang terkandung didalamnya serta mengaplikasikannya.

“Persatuan dan kesatuan yang dibangun bangsa Indonesia bukanlah uniformasi,dan juga bukan  untuk meniadakan kemajemukan masyarakat.  Karena  itu, harus didasari bahwa persatuan dan kesatuan nasional yang kita inginkan adalah persatuan dan kesatuan yang tetap menghargai pluralismedan sekaligus menghormati  dan  memelihara keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia. Atau, dengan kata lain, kita tetap menginginkan adanya Bhinneka Tunggal Ika,”.

Dan kemajemukan masyarakat bukanlah merupakan hambatan atau kendala bagi penguatan persatuan dan kesatuan bangsa, bahkan kemajemukan merupakan potensi dan kekuatan yang amat kaya untuk memajukan bangsa dan negara. ***

Bagikan580Tweet362Kirim
Berita Selanjutnya
Muspika Karangpawitan Hadiri Haul Akbar dan Temu Alumni Pondok Pesantren Sukaraja

Muspika Karangpawitan Hadiri Haul Akbar dan Temu Alumni Pondok Pesantren Sukaraja

Hankam MPC Kabupaten Garut Gelar Kopdar

Hankam MPC Kabupaten Garut Gelar Kopdar

Discussion about this post

  • Para Pedagang Sudah Menyetujui dengan Pembangunan Revitalisasi Pasar Sehat Banjaran

    Para Pedagang Sudah Menyetujui dengan Pembangunan Revitalisasi Pasar Sehat Banjaran

    1556 Dibagikan
    Bagikan 622 Tweet 389
  • Gelar Kuramasan dan Tabligh Akbar, Ketua MPC.PP Garut : Mari Kita Sambut Bulan Ramadhan Dengan Sukacita

    1536 Dibagikan
    Bagikan 614 Tweet 384
  • INAFOC dan FIFA Tinjau Stadion Latihan Piala Dunia U-20

    1458 Dibagikan
    Bagikan 583 Tweet 365
  • Berstatus Jalan Kabupaten, Selain Sering Terjadi Longsor Kondisinya Rusak Parah

    1465 Dibagikan
    Bagikan 586 Tweet 366
  • Terungkap! Surat Polda Jabar kepada Kadis PUTR Beredar, Ini Kata Sekda Kabupaten Bandung

    2951 Dibagikan
    Bagikan 1180 Tweet 738

RILEKS

Sambut Bulan Ramadhan Tiba, Warga Kp Adat Miduana Ritual Khusus Mandi Keramasan Cai Kahuripan

Sambut Bulan Ramadhan Tiba, Warga Kp Adat Miduana Ritual Khusus Mandi Keramasan Cai Kahuripan

Selasa, 21 Maret, 2023 | 3:05 pm
Wakil Bupati Cianjur & Ketua DPRD Kab. Bandung Nikmati Nasi Liwet Jantung Gunung Pabeasan Malati

Wakil Bupati Cianjur & Ketua DPRD Kab. Bandung Nikmati Nasi Liwet Jantung Gunung Pabeasan Malati

Minggu, 12 Maret, 2023 | 6:04 pm
Tampilan Wina Bawakan Tari Liberika Berhasil Bikin Penonton Terhipnotis

Tampilan Wina Bawakan Tari Liberika Berhasil Bikin Penonton Terhipnotis

Senin, 6 Maret, 2023 | 5:17 pm
Kopi Terancam Punah, Koreografer Wina Rezky Agustina Bakal Tampilkan Tari Liberika

Kopi Terancam Punah, Koreografer Wina Rezky Agustina Bakal Tampilkan Tari Liberika

Sabtu, 4 Maret, 2023 | 7:21 pm
BandungRaya

© 2022 bandungraya.net

  • PEDOMAN PEMBERITAAN
  • MANAJEMEN

No Result
View All Result
  • HOME
  • SOSIAL
  • PENDIDIKAN
  • BIROKRASI
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • NASIONAL
  • PARLEMEN
    • WAKIL RAKYAT
  • EKONOMI
  • VIDEO

© 2022 bandungraya.net

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google+
OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In