Garut, (BR).- Musim penghujan merupakan musim yang di tunggu tunggu oleh para petani, namun di saat para petani akan memulai bercocok tanam, banyak kendala yang di alami oleh para petani, terutama mereka susah mendapatkan pupuk bersubsidi.
Pemerintah pusat saat ini mengeluarkan kartu tani bagi para petani yang penyalurannya lewat Bank BRI, tujuannya agar para petani bisa mendapat atau membeli pupuk bersubsidi, namun dengan adanya kartu tani tersebut para petani tetep susah mendapatkan pupuk bersubsidi.
Menurut Yusup pemilik kios pupuk Sumber Tani yang menaungi kurang lebih 7000 petani dari 7 desa se-Kecamatan Karangpawitan, saat ini merasa kewalahan dengan banyaknya para petani yang akan membeli pupuk bersubsidi.
Yang saat ini para petani yang sedang musim tanam sangat sangat membutuhkan sekali pupuk, namun amat di sayangkan pupuk bersubsidi kosong baik jenis urea, Ponska, NPK, dan yang lainnya ujar Yusup. Sabtu 04/02/2023
Lanjut Yusup dengan tidak adanya pupuk bersubsidi di kios Sumber Tani di kira oleh para petani, ini semua rekayasa pihak kios, terus terang kami selaku penyedia pupuk bersubsidi merasa kewalahan dan jengkel oleh para petani, bahkan sering cekcok dengan mereka akibat tidak adanya ketersediaan pupuk subsidi.
Bahkan saat ini kuota pengiriman pupuk subsidi ke kios Sumber Tani untuk 7000 petani di kurangi lagi oleh pihak terkait, untuk urea tahun 2022 kios sumber tani mendapatkan kuota 1400 ton menjadi 1100 ton, untuk pupuk ponska tahun yang sama dari 1500 ton menjadi 1000 ton, padahal semakin hari jumlah petani semakin banyak sedangkan kuota pengiriman pupuk berkurang.
“Saya berharap kepada pihak Dinas terkait tolong perhatikan para petani, karena dengan tidak adanya pupuk bersubsidi mereka akan mati konyol, karena apabila para petani membeli pupuk non subsidi tidak sesuai antara biaya produksi dengan hasil produksi,”pungkasnya. (BR.11)
Discussion about this post