KAB. BANDUNG (BR) Mengawali pembicaraan ini dengan apresiasi kepada negara kecil di Afrika, yaitu Mauritius, yang dipimpin oleh seorang Presiden dari rakyat minoritas Dr. Ameenah Gurib-Fakim dengan slogan ”Menghancurkan Pendidikan berarti menghancurkan sebuah negara”, hal tersebut disampaikan Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Bandung Prof. Dr. H. Toto Sutarto Gani Utari M. Pd, Senin 1 Mei 2023.
Saya angkat dari sebuah berita WatsApp tanpa di cek terlebih dahulu kebenarannya, yang penting adalah slogannya itu yang membuat merinding.
Kemudian dalam berita tersebut juga diungkap, seorang Profesor menulis pesan kepada mahasiswanya kemudian dipasang di gerbang kampusnya yang bunyinya;
“Untuk menghancurkan sebuah bangsa tidak perlu dengan bom atom atau dengan roket jarak jauh . Tetapi cukup dengan merendahkan kualitas Pendidikan dan membiarkan peserta didik berbuat curang”.
Masih dari berita tersebut menyampaikan kelanjutan dari pesan itu adalah :
“Pasien meninggal di tangan dokter yang lulus dengan curang, rumah-rumah roboh di tangan insinyur yang lulus dengan curang, kerugian harta yang banyak di tangan akuntan yang lulus dengan curang, agama mati di tangan tokoh agama yang lulus dengan curang, keadilan hilang di tangan hakim yang lulus dengan curang, dan menyebarnya kebodohan di antara pelajar di tangan guru yang lulus dengan curang”.
Pada hari Pendidikan Nasional 2023 ini tepat sekali kita simak slogan dan pesan tersebut, Pendidikan merupakan proses untuk membangun dan membentuk bangsa, Tutur Dia.
Menurutnya, Dengan Pendidikan akan dibangun dan dibentuk prilaku individu, setelah lulus mereka akan mewarnai prilaku komunitas di lingkungan tempat tinggalnya, kemudian akan membentuk prilaku bangsanya. Individu ( komunitas ( suku ( Bangsa. Prilakau yang dihasilkan oleh Lembaga Pendidikan itu permanen yang kemudian disebut karakter, sehingga karakter ini akan menjadi ciri sebuah bangsa.
Untuk melihat kemajuan sebuah bangsa bisa dilihat karakter bangsa tersebut, begitulah makna yang saya tangkap dari slogan dan pesan dari Mauritius tadi, Ulasnya.
Kuncinya adalah terus meningkatkan kualitas Pendidikan, terutama pada kualitas tenaga pendidiknya. Di Kabupaten Bandung sudah beberapa kali dilakukan upaya ini sehingga bisa dilihat kemajuan masyarakatnya.
Penghargaan-penghargaan yang diterima Bupati Bandung Dadang Supriatna, tidak terlepas dari hasil kerja Dinas Pendidikan dalam meningkatkan kualitas Pendidikan.
Harus menjadi pegangan bahwa karakter itu tidak bisa berubah karena permanen, untuk menghasilkan karakter yang dinginkan harus membangunnya dari awal, ini yang menjadi berat bagi para pendidik, karena harus membangun karakter yang kualitasnya lebih baik dan lebih kuat dari yang sudah dimiliki oleh peserta didik, syukur bila yang sudah dimilikinya searah dengan karakter yang diharapkan, Tegas Prof. Toto.
Selain itu juga proses yang dilakukan tidak boleh salah, urutan mendidiknya harus tepat sesuai dengan Langkah otak menerima informnasi.
Sambung Ketua Dewan Pendidikan yang juga sebagai Guru Besar di salah satu Perguruan tinggi, Ada Langkah yang baku dilakukan otak untuk menerima informasi yaitu yang disbut Ievel of Competebce (LOC), apabila menyimpang dari LOC tersebut maka sulit informasi yang sudah tersimpan permanen di dalam memori dipanggil Kembali, atau bila informasinya salah dan tersimpan di dalam memori secara pemanen maka prilakunya akan seperti isi memorinya.
Kembali lagi ke awal, bahwa Pendidikan merupakan pusat membangun kemajuan individu, komunitas dan bangsa. Kabupaten Bandung bertanggung jawab atas kemajuan masyarakatnya, berarti harus terus meningkatkan kualitas pendidikannya, Ungkapnya.
Sudah benar Langkah Bupati Bandung dengan ambisinya untuk terus meningkatkan Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) pada masyarakat Kabupaten Bandung, karena itulah girangnya kesuksesan Beliau.
Untuk mewujudkan semua harapan ini sedang digodog oleh Dinas Pendidikan dan Dewan Pendidikan Kabupaten Bandung upaya-upaya agar peningkatan kualitas Pendidikan di Kabupaten Bandung terus dilakukan. Sangat diharapkan adanya keterlibatan semua pihak agar rencana ini terlaksana dengan hasil sesuai dengan yang diharapkan.
” Semoga prilaku curang terus terkikis dan prilaku jujur terus terbangun, ” Taqabbalallahu Minna wa Minkum, Shiyamana wa Shiyamakum. Pungkas Prof. Toto Sutarto ( BR. 01 )
Discussion about this post