GARUT (BR) – Permasalahan sampah di Indonesia antara lain semakin banyaknya limbah sampah yang dihasilkan masyarakat, sementara itu disisi lain kurangnya tempat sebagai pembuangan sampah akhir (TPA)
Volume sampah rumah tangga di Kabupaten Garut, Jawa Barat saja perharinya mencapai 1200 ton, namun yang bisa terangkut ke tempat pembuangan Akhir (TPA) sampah tiap harinya hanya 240 ton oleh Dinas Lingkungan Hidup.
“Dinas Lingkungan Hidup (DLH) baru bisa mengangkut sekitar 240 ton perhari karena keterbatasan alat dan sumber daya manusianya,” kata Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, Enjang Tedi, saat kegiatan Penyebarluasan Peraturan Daerah Tahun Anggaran 2023 di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jl. Pembangunan Garut. Jum’at (16/6/2023).
Menurut Wakil Ketua DPW PAN Jawa Barat itu, produksi sampah bisa dikurangi oleh rumah tangga itu sendiri sebagai penghasil sampah. Cara menguranginya dengan mensosialisasikan kepada masyarakat agar bisa memilah, mengolah kembali barang yang masih bisa didaur ulang.
“Jadi sebenarnya sosialisasi ini di perda itu juga tercakup ada hak masyarakat masyarakat punya hak, tapi masyarakat juga punya kewajiban dalam penanganan sampah. Masyarakat bisa menggunakan bahan sampah yang di bisa didaur ulang,” katanya.
Disebutkannya, sampah itu tidak hanya sampah rumah tangga saja, tapi sampah yang dihasilkan dari kawasan komersil, kawasan industri, kawasan khusus, kemudian fasilitas sosial, fasilitas umum dan fasilitas lainnya tidak termasuk limbah berbahaya yang di rumah sakit.
Ditambahkannya, penanganan sampah itu bisa dilakukan melalui banyak kegiatan dengan menjaga, memelihara kebersihan lingkungan hidup, menyimpan sampah pada tempatnya, kemudian mewadahi sampah yang dapat memudahkan proses pengumpulan, pemindahan, pengangkutan, pemilahan sampah berdasarkan sifatnya
Sebagai anggota DPRD provinsi Jawa Barat dari dapil Kabupaten Garut, Enjang Tedi melakukan tugas sosialisasi peraturan daerah nomor 1 tahun 2016 tentang pengelolaan sampah di Jawa Barat
“Perda ini perubahan dari Perda nomor 12 tahun 2010, jadi latar belakangnya kan sampah itu sudah menjadi persoalan kita bersama, terutama masyarakat perkotaan kemudian ini kan tingginya laju pertumbuhan penduduk kemudian pola konsumsi yang berubah gaya hidup itu menyebabkan masyarakat mempengaruhi besarnya produksi sampah yang dihasilkan,” katanya
Karena itu, kata dia, meningkatnya produksi sampah yang dihasilkan itu harus diimbangi dengan penanganan yang baik. Strategi yang dilakukan oleh pemerintah dalam menangani itu adalah dengan melakukan reduce, recycle. (Jay).
Menurutnya, kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah ini sangat diperlukan sebagai solusi mengurangi sampah dan menjaga lingkungan agar tetap baik. (BR-15)
Discussion about this post