IBUN, (BR),- Tim Bank Sampah Lacak 1 Desa Lampegan, Kecamatan Ibun telah berhasil menciptakan inovasi dengan cara menyulap, sampah organik menjadi sesuatu yang lebih bermanpaat dan bernilai ekonomi tinggi.
Salah seorang Aktivis penggiat lingkungan dari Bank Sampah Lacak 1, Iwan Sulistiawan, mengatakan, pihaknya telah berinovasi mendaur ulang sampah organik menjadi batu bata (Batako) dan pakan ternak yang berbahan dasar dari sampah organik dan magot.
“Selain batako, dengan bahan dasar sampah organik dengan campuran semen, ada juga pakan ikan (pelet) dengan bahan dasar magot, dapat dijadikan alternatip untuk mengurangi volume sampah dan mendapatkan pakan ternak yang mengandung nutrisi tinggi,” kata Iwan Sulistiawan, melalui telepon selularnya. Minggu 9 Juli 2023.
Kandungan nutrisi tinggi, lanjut Iwan, terdapat didalam pelet yang diproduksi oleh bank sampah lacak 1 sudah diuji oleh PROXIMAT yang dipasilitasi oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat.
Lebih lanjut, salah seorang aktivis lingkungan yang merupakan bagian dari tim Bank Sampah Lacak 1, Iwan Sulistiawan, menuturkan, inovasi yang telah diciptakannya sudah mulai dipesan oleh kebanyakan masyarakat, khususnya pelet yang berbahan dasar magot.
“Selain lebih murah, pelet dengan bahan dasar magot, hasil produksi Bank Sampah Lacak 1, tentunya sangat berkualitas dan bagus untuk pakan ternak,” tuturnya.
Penggiat lingkungan, Iwan Sulistiawan juga mengajak Pemerintah, Swasta dan seluruh Masyarakat Kabupaten Bandung untuk bersama – sama memanpaatkan sampah sebelum ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Sampah organik yang bersumber dari sampah pasar maupun rumah tangga, dapat dimanpaatkan menjadi industri yang berbasis ekonomi kerakyatan,” pungkasnya. (BR – 05)
Discussion about this post