GARUT, (BR) – Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.
Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemdakab) Garut menargetkan angka stunting di Kabupaten Garut menjadi 13 persen di tahun 2024. Sebelumnya angka stunting di Kabupaten Garut adalah 35 persen dan saat ini sudah menurun ke angka 23,6 persen 1 Jun 2023.
Hal ini tidak terlepas dari peranserta pihak pemerintah, TNI – Polri didalam mengatasi dan menekan angka stunting di Kabupaten Garut.
Seperti belum lama ini dilakukan Kelurahan Ciwalen menggelar perbedayaan pelatihan penanganan dan pencegahan stunting sebagai bentuk upaya konkrit untuk menurunkan angka stunting di Kelurahan Ciwalen
Acara tersebut digelar di Aula Kelurahan Ciwalen dihadiri para kader Posyandu tiap RW, tokoh masyarakat dan masyarkat yang punya balita dengan nara sumber TP.PKK Kecamatan Garut Kota dan Puskesmas Guntur
Maksud Pelatihan di gelar, Cecep Nurdiansah Lurah Ciwalen menjelaskan, untuk memberikan edukasi akan stunting dan cara mengatasinya. Dan nantinya, kata dia, mereka bisa mensosialisasikan di wilayahnya masing-masing. Adapun pembiayaan pelatihan itu anggarannya dari dana kelurahan.
“Melalui kegiatan ini diharapkan para kader posyandu akan semakin terlatih dan terampil dalam melaksanakan kegiatan rutin Posyandu di wilayahnya masing-masing, sehingga peran Posyandu dalam upaya konvergensi pencegahan stunting makin meningkat,” katanya. Jum’at (14/7/2023).
Konvergensi, imbuh Cecep, merupakan pendekatan penyampaian intervensi yang dilakukan secara terkoordinir, terintegrasi, dan bersama-sama untuk mencegah stunting kepada sasaran prioritas.
“Para kader adalah ujung tombak, yang kiranya bisa menjadi garda terdepan untuk membentuk generasi yang sehat, cerdas dan berkualitas,” ujarnya.
Selain menggelar pelatihan, dikatakan Cecep, juga Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada balita dalam bentuk kudapan yang aman dan bermutu serta mengandung nilai gizi yang sesuai dengan kebutuhan sasaran.
“Berupa susu,telor,biscuit dan promina sebagai pemberian makanan tambahan terhadap semua sasaran anak balita yg selama ini tercatat dalam daftar bulan pencarian stunting,” terangnya.
“Semua usaha tersebut kami lakukan sebagai wujud komitmen besar dan keseriusan Kelurahan Ciwalen guna menurunkan dan menekan angka stunting di Kelurahan Ciwalen, Kecamatan Garut Kota” ujarnya. (BR-15).
Discussion about this post