BANDUNG, (BR).- Meskipun harga beras masih mengalami kenaikan beberapa akhir ini, rumah makan dan warung nasi di Kota Bandung dan Cimahi enggan menaikan harga kendati demikian mereka berharap agar harga beras kembali stabil seperti semula.
Seperti halnya pemilik warung nasi gudek Yuli (54) yang sudah berjualan sejak tahun 90 an di wilayah Sumber Sari Kota Bandung ini, Ia enggan menaikan harga.
“Kalau dinaikan takut pelanggan pada kabur,” ujarnya.
Pemakaian beras untuk konsumsi warungnya Ia menyebutkan perhari bisa habis sekitar 15 kg beras dengan harga sebelum naik perkilo nya Rp 11,000 sekarang naik sekitar Rp 12,500. Ia berharap agar harga beras kembali normal.
Hal serupa juga disampaikan pemilik warung nasi Tegal ( warteg ) di kawasan Jalan Melong Kota Cimahi, Darminto ( 43), ia mengatakan tidak mau menaikan harga makanannya meskipun harga beras naik, warung nya perhari bisa habis 25 kg untuk kebutuhan beras nya ,dengan kisaran beli sebelum naik harga perkilonya Rp 12,000 dan sekarang naik jadi Rp 14,500 walaupun begitu ia pun enggan untuk menaikan harga makananya ia berharap semoga ada program operasi pasar biar dapat beras murah tapi masih berkualitas “ungkapnya saat di konfirmasi, jumat 15/9/2023
Lain halnya dengan pemilik grosir beras H Mulya (56) di Pasar Pola Cijerah Kota Bandung, menanggapi adanya kenaikan beras tersebut Ia menyampaikan harga beras yang ada digrosirnya ini mengalami kenaikan yang bervariasi ,karena ada beberapa daerah yang memasok ke grosirnya seperti dari Majalaya, Karawang, Cianjur dan ada juga dari Sragen Jawa Tengah.
Untuk harganya sendiri Ia menjual kepada pengecer naik sekitar 300 rupiah hingga 500 rupiah, pengecer dijual ke konsumennya.
“Beda misalkan dari saya harga 11.500 mereka jual ke konsumen jadi Rp12,500 jadi rata rata kenaikan antara Rp 1000 sampai 2000 rb/ kg nya,”katanya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan KABULOG Budi Waseso untuk segera melakukan Operasi pasar secara masif. Hal tersebut di sampaikan Presiden saat mengunjungi pasar Johar dan Gudang Bulog di Karawang pada Kamis 14 September 2023
Dalam kesempatan itu Jokowi juga menyerahkan bantuan pangan tahap II, Penyerahan Beras Bantuan Pangan tahap II menjadi konsentrasi Presiden Jokowi dalam rangka menyikapi perkembangan harga beras saat ini yang sedikit bergerak naik sebagai dampak bencana El Nino.
Melalui penyaluran beras bantuan pangan sejumlah ,641 ribu ton untuk alokasi 3 bulan antara September sampai dengan November kemudian ditambah dengan beras operasi pasar yang digelontorkan BULOG ke pasar-pasar dan retail-retail akan mampu meredam kenaikan harga beras.
“Beras Bantuan Pangan yang dibagikan ini untuk bulan September, kemudian nanti Oktober dan November juga dibagikan dengan jumlah yang sama yaitu 10 kg untuk masing-masing Keluarga Penerima Manfaat. Ini dibagikan kepada 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat jadi akan keluar dari Gudang BULOG setiap bulannya sebanyak 210 ribu ton” ungkap Presiden
“Disamping itu BULOG juga menggelontorkan beras operasi pasar tidak hanya ke retail, tidak hanya ke grosir tapi juga ke pasar-pasar. Dengan jumlah stok Cadangan Beras Pemerintah yang kita kuasai saat ini sebanyak 1,6 juta ton maka berapapun permintaan pasar akan dipenuhi oleh BULOG” tambahnya
Sementara itu Direktur Utama Perum BULOG Budi Waseso saat mendampingi Presiden menyampaikan bahwa BULOG akan all out melaksanakan dua instrumen yang diarahkan Pak Presiden kepada BULOG untuk meredam gejolak harga beras ini yaitu penyaluran beras Bantuan Pangan ini dan program operasi pasar.
“Kami sudah laksanakan secara serentak penyaluran beras Bantuan Pangan ini di seluruh Indonesia, kemudian berbarengan juga kami gelontorkan beras operasi pasar ke seluruh jaringan distribusi yaitu retail, grosir dan pasar agar program ini berjalan dengan massive,” pungkasnya. (BR-25)
Discussion about this post