Sumedang (BR).- Haul Akbar Pangeran Sugih dengan esensi “nyoreang mangsa katukang” yakni masyarakat Sumedang bersama-sama mendalami kembali kepemimpinan Pangeran Sugih yang melegenda. Acara haul, di isi do’a dari Dr. H. Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Yahya, yakni di Alun-alun Sumedang, Sabtu (23/9/2023).
PJ Bupati Herman Suryatman, bergabung bersama ribuan jemaah dari berbagai penjuru. Dirinya terlihat khusyuk mengamini doa yang dipimpin oleh Habib.
“Mudah-mudahan Habib hari ini bisa mencurahkan ilmunya untuk menguatkan masyarakat Sumedang sebagai bekal buat kita untuk menyongsong masa yang akan datang,” ucapnya.
“Mari kita sama-sama ambil hikmahnya, pertama kita berdoa untuk Almarhum Pangeran Soegih. Yang kedua kita ambil spirit Pangeran Soegih untuk bekal kita dalam menyelenggarakan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan,” kata Herman.
Pertama, sambungnya, mari kita sama-sama mendoakan mudah-mudahan Almarhum Pangeran Soegih.
“Kita sebagai putra-putri penerusnya di Sumedang diberikan kekuatan untuk melanjutkan perjuangannya, yakni menguatkan kembali Sumedang Larang,” tuturnya.
Nama Sumedang Larang, menurut Herman, sudah sangat terkenal sejak zaman dahulu.
“Jadi Tahun 1800 Sumedang itu sudah kelas dunia. Jadi kita sebagai anak cucunya harus lebih baik dari pada para pendiri Sumedang. Jadi inilah yang dinamakan nyoreang mangsa katukang ,” ungkapnya.
Lebih lanjut, menurut Herman ialah ngaji diri kiwari , artinya memahami saat ini dimana keadaan Kabupaten Sumedang sekarang tidak jauh berbeda dengan di bawah kepemimpinan Pangeran Soegih.
“Kalau dibandingkan, Sumedang saat ini lebih baik dari hari sebelumnya. Karena saat ini Sumedang mempunyai sosok pemimpin yang kualitasnya sudah teruji,” terangnya.
“Dan alhamdulillah, saat ini Sumedang memiliki prestasi, antara lain Kabupaten dengan kinerja terbaik di Jawa Barat dan Indonesia. Ini harus disyukuri oleh kita semua, karena ini hasil dari dukungan seluruh masyarakat Sumedang,” katanya. (BR-10)
Discussion about this post