Kab Bandung, (BR).- Sepatutnya waspada terhadap berbagai modus penipuan. Apalagi sekarang ini bergentayangan di media sosial dengan mencatut nama seorang pejabat publik yakni Pj Walikota Bandung H. Bambang Tirtoyuliono.
Baru-baru ini korbannya warga Kabupaten Bandung berinisial H (50 Th), Ia dihubungi melalui WhatsApp 0813-4530-4722 tidak dikenal, yang mengaku sebagai Pj Walikota Bandung H. Bambang Tirtoyuliono.
Korban mengatakan, dalam chatingnya Ia menawarkan program sodaqoh untuk pembangunan pondok pesantren atau pembangunan mesjid.
“Saya di chating oleh no WhatsApp (WA) yang tidak di kenal pada Minggu, 5 November 2023 pagi. Ia mengaku merupakan Pj Walikota Bandung Bapak H. Bambang Tirtoyuliono dan menawarkan program sodaqoh untuk pembangunan ponpres atau pembangunan mesjid,” ujarnya kepada Bandung Raya Net, Rabu (8/11/23).
Lebih lanjut korban menjelaskan, untuk melanjutkan obrolan dalam WhatsApp tersebut korban di minta agar mengirim photo-photo kegiatan pembangunan mesjid dan harus membuat rekening kelembagaan Dewan Kemakmuran Mesjid (DKM)
“Karena ditempat saya tidak ada kegiatan pembangunan mesjid, maka pada waktu itu saya hubungi teman untuk dilimpahkan bahwa saya dihubungi Pj Walikota Bandung ada program sodaqoh keluarganya untuk pembangunan mesjid,” tegasnya
Dikatakan korban, ia sangat yakin dan tidak mempunyai curiga bahwa itu modus penipuan. Sehingga dibuatlah rekening kelembagaan untuk pembangunan mesjid atas nama Bank Jawa Barat (BJB) unit Pasirjambu
“Omongannya sangat meyakinkan sekali, sehingga saya tidak merasa curiga sama sekali bahwa ini modus penipuan apalagi setelah ia mengirim bukti transfer sebesar Rp. 35 juta dan mengatakan, Alhamdulillah ya pak donasi sudah saya kirimkan, semoga berkah dan bermanfaat untuk pembangunan mesjid,” ungkapnya
Korban menambahkan, uang yang 35 juta itu, sebesar Rp.10 juta harus di donasikan kepada yayasan panti asuhan Al-Huda, bahkan menyisipkan no kontak yayasan tersebut 082-3689-5597 sedangkan sisanya 25 juta untuk pembangunan mesjid Al-Iklas Sukagalih Pasirjambu.
“Dari itu saya mulai curiga, dan bertanya dalam hati kenapa uang yang masuk ke rekening kelembagaan mesjid sebagiannya harus didonasikan ke yayasan?. Dan saya sampaikan juga ke teman rasa curiga tersebut, tetapi teman tidak begitu menanggapinya” ucap korban
Ia merasa tertipu setelah adanya kabar dari temanya bahwa uang donasi tersebut tidak ada dalam rekening Kelembagaan DKM.
“Saya sangat terkejut dan baru menyadari bahwa saya kena penipuan. Karena ditelpon dan di chat no tersebut tidak menjawab bahkan no saya juga di blokirnya, saya tidak menyangka akan terjadi seperti ini,,” Ucap korban
Selain itu, korban dipinta pertanggungjawaban temannya, karena harus menanggung malu teman DKM kerana menyangkut harga diri dan citranya menjadi hancur. Walaupun demikian Alhamdulillah saya tidak sempat mengalami kerugian materi,” tandas korban
Korban berharap kepada Alat Penegak Hukum (APH) dan Kominfo agar segera mengusut tuntas penipu yang bergentayangan dan beredar luas baik di medsos maupun WhatsApp
“Saya berharap kepada APH ataupun Kominfo untuk segara mengusut dan menangkap pelakunya, agar tidak ada lagi yang menjadi korban penipuan seperti yang saya alami,” pungkasnya. (BR-22)
Discussion about this post