Kab Bandung, (BR).- Pemerintah Kabupaten Bandung mengklaim telah menggulirkan program digitalisasi pelayanan administrasi kependudukan. Salah satu wujud implementasi itu dengan menghadirkan Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM).
Pemkab Bandung mengklaim, saat ini sudah ada 120 mesin ADM di 31 kecamatan di Kabupaten Bandung.
Bahkan, Bupati Bandung Dadang Supriatna menjadikan ADM ini menjadi salah satu program prioritas Pemkab Bandung.
Atas kinerja menghadirkan kemudahan pelayanan administrasi kependudukan itu, Kemendagri memberikan penilaian ‘Sangat Baik’ kepada Pemkab Bandung.
Kepala Disdukcapil Kabupaten Bandung, Yudi Abdurahman mengatakan, pencapaian tersebut tidak lepas dari peningkatan kinerja dalam berbagai aspek.
Termasuk Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), kepemilikan KTP-El, Kartu Identitas Anak (KIA), akta kelahiran, akta kematian, dan nilai akuntabilitas kinerja.
Selain itu, kata ia, implementasi mesin ADM berperan penting dalam penilaian. Pasalnya, Kabupaten Bandung merupakan kabupaten dengan mesin ADM terbanyak se-Indonesia. Hal ini mengantarkan Kabupaten Bandung sebagai salah satu kabupaten dengan kinerja terbaik.
“Terdapat enam layanan pencetakan administrasi kependudukan di mesin ADM. Yakni pencetakan biodata, kartu keluarga, KIA, akta kelahiran, akta kematian, dan surat pindah WNI,” katanya, Selasa (21/11/2023).
Meski demikian, Yudi mengakui pencetakan KTP masih belum bisa terlayani melalui mesin ADM. Hal itu lantaran pemerintah pusat sedang mengembangkan sistem keamanan siber agar data kependudukan tetap aman.
“Target kami ke depannya ingin agar semua penduduk tercatat identitas administrasi kependudukannya. Jangan sampai ada masyarakat yang tidak punya KTP, KK, akta kelahiran, termasuk akta kematian agar kuat perlindungan sosialnya,” kata Yudi. (BR-17)
Discussion about this post