Sumedang (BR.NET).- Angka kemiskinan di Sumedang dari tahun ke tahun menurun. Dimana warga miskin kebanyakan berprofesi sebagai buruh tani. Mereka tidak punya lahan dan modal untuk mengolahnya.
“Angka kemiskinan di Sumedang saat ini 9,36 dan 0,53 persen yang miskin ekstrem. Kantung kantung kemiskinan itu ada di pedesaan khususnya para buruh petani,” kata Pj Bupati Sumedang Yudia Ramli saat silaturahmi dengan DKPP Kabupaten Sumedang, di Aula Dinas Pertanian, Kamis (30/5/2024).
Yudia mengatakan, Pemkab Sumedang berupaya untuk mendorong agar petani berdaya terus, diantaranya dengan memberikan bantuan alat alat pertanian, subsidi pupuk juga termasuk membuat laboratorium kopi, tembakau dan ubi Cilembu di Pamulihan.
“Rencananya pemerintah akan membuat laboratorium kopi, tembakau dan ubi Cilembu. Ini bergandengan dengan gudang kopi dan penjemuran kopi. Insyaallah, para petani akan berdaya dengan dukungan Dinas Pertanian sebagai leadernya bersama para aparaturnya,” tuturnya.
Selain itu, lanjut Yudia, pihaknya juga akan memberikan jaminan sosial untuk memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada petani.
“Hal ini dilakukan, agar dapat meningkatkan coverage kepesertaan petani yang terlindungi perlindungan Jaminan Sosial sehingga dapat meningkatkan produktivitas pertanian,” katanya.
“Kami akan bertemu dengan BPJS Ketenagakerjaan membahas bagaimana coverage-nya bisa terpenuhi. Hanya tinggal 3% lagi dari 98% ,” sambungnya pula. (Gani)
Discussion about this post