Jumat, 14 November, 2025

Monja Alat Pengukur Kwalitas Jalan Karya Inovasi Mahasiswa ITG

GARUT, (BR-NET) – Rektor institut Teknik Garut (ITG) Prof. Dr. Hilmi Aulawi, S.T., M.T., IPU mengungkapkan rasa bahagianya atas kunjungan kerja Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemdiktisaintek) Prof. Brian Yuliarto.

WAJIBDIBACA

“Suatu kebahagian Pak Mentri bisa datang ke kampus yang saya cintai ini dan Alhamdulillah akan menjadi motivasi semangat untuk senantiasa memberikan dampak yang bermanfaat bagi masyarakat,” katanya.

Kemudian pada momentum ini, dia menjelaskan, tadi kita memperlihatkan dengan karya-karya inovasi dari civitas akademika ITG salah satunya pemanfaatan artificial intellegence (Kecerdasan buatan) dalam melakukan monitoring terkait kwalitas jalan di Garut namanya Monitoring Jalan (Monja).

” Dan ini sangat penting karena sesuai dengan permasyalahan di kita kaitan dengan infrastruktur. Ini bisa menjadi alat bantu pemangku kepentingan dalam rangka melakukan prioritas jalan mana harus perbaikan karena artificial intelligence yang kami terapkan pada satu sisi bisa menentukan mana jalan yang kateristik kwlitasnya bagus dan jelek,” jelasnya.

Disamping itu, lanjut dia, bisa mengindetifikasi dengan ketersedian rambu-rambu nanti setelah itu dapat peta secara menyeluruh dan nanti akan kita dorong karena ini juga bisa alat bantu untuk mengambil keputusan misalnya dari sekian jalan yang rusak mana yang jadi skala prioritas nanti kita padukan dengan data yang di Kabupaten Garut, pusat ekonomi atau memiliki kepadatan penduduk yang paling tinggi yang perlu mendapatkan layanan prioritas.

“Mudah-mudahan kedepan pengambilan keputusan di pemerintah daerah Kabupaten Garut benar-benar obyektif sesuai dinamika kebutuhan di lapangan,” tegasnya.

Alat monitoring jalan (Monja) ini disebutkan dia sudah otomatis melakukan klasifikasian bahkan disampingkan bisa memetakan kerusakan jalan alat ini juga bisa menghitung misalnya kerusakan sekian meter persegi, kata dia, itu butuh aspal berapa banyak sehingga kedepan dalam proses pemeliharaan dan lain sebagainya.

“Kita bisa mengestimasi oh untuk perbaikan 5 titik tu berapa banyak yang harus kita bawa jadi mobilisasi jadi lebih efisien dan lebih optimal karena alat ini (Monja) dedikasinya untuk jalan aspal kalau beton beda. Mudah -mudah dengan seiringnya perkembangan waktu dari periset kita klasifikasinya bisa ditingkatkan,” ujarnya.

“Dan alhamdulillah tadi mendapat apresiasi dari pak Mentri mudah-mudah ini bisa dorong juga ke pusat. Sekarang ini sedang pengajuan paten mudah-mudahn bisa paten untuk ITG,” imbuhnya.

“Hasil ini kita tidak mengeluarkan kertas , yang menarik dulu kan kalau pemeriksaan jalan 25 meter kalau tadi bapak Bupati bilang punya ribuan meter kebanyang berapa tumpuk kertas. Ini tidak ada kertas ini semua disimpen disistem bisa diakses dimanapun, kapanpun tanpa dibatasi ruang dan waktu,” pungkasnya. (Dadang).

Berita Selanjutnya

Discussion about this post

KOLOM