Home / PERISTIWA / Detail

Kronologi Insiden Terjun Payung di Pangandaran Hingga Berujung Maut

Foto Penulis Pewarta | PIRMAN MAOLANA • Rabu, 31 Desember 2025 12:47 WIB
Kronologi Insiden Terjun Payung di Pangandaran Hingga Berujung Maut
Polres Pangandaran sedang melakukan pemantauan di lokasi kejadian (Foto dok : Humas Polres Pangandaran)

PANGANDARAN, (BR.NET).- Kecelakaan saat latihan terjun payung terjadi di Perairan Bojongsalawe, Desa Karangjaladri, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Selasa (30/12/2025). Insiden tersebut menyebabkan satu atlet meninggal dunia dan satu atlet lainnya masih dalam pencarian.

Kapolres Pangandaran, AKBP Andri Kurniawan, menjelaskan peristiwa bermula ketika pesawat latih Cessna 185 PK-SRC milik Fly School Ganesha lepas landas dari Bandara Nusawiru sekitar pukul 10.15 WIB dengan membawa lima atlet terjun payung untuk menjalani latihan rutin.

“Pada saat berada di ketinggian kurang lebih 10.000 kaki, terjadi perubahan arah angin yang cukup signifikan sehingga para penerjun mengalami kesulitan mengendalikan parasut dan kehilangan arah pendaratan,” ujar Andri Kurniawan.

Akibat kondisi tersebut, tiga atlet terjun payung berhasil melakukan pendaratan darurat di Pantai Bojongsalawe dan dinyatakan selamat. Sementara dua penerjun lainnya jatuh ke perairan laut. Salah satu korban kemudian ditemukan dalam kondisi meninggal dunia setelah sempat dievakuasi ke Puskesmas Cijulang.

Korban meninggal dunia diketahui bernama Rusli, warga Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung. Sementara satu penerjun lainnya bernama Widiasi, warga Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, hingga berita ini diturunkan masih dalam proses pencarian.

Adapun tiga atlet yang selamat masing-masing bernama Karni, Mustofa, dan Khuldori. Ketiganya berhasil dievakuasi dan berada dalam kondisi stabil.

Kapolres Pangandaran menambahkan, pihak kepolisian telah melakukan langkah cepat dengan berkoordinasi lintas instansi dalam penanganan insiden tersebut. “Kami langsung berkoordinasi dengan Basarnas dan unsur terkait lainnya untuk melakukan evakuasi korban serta melaksanakan pencarian terhadap satu korban yang masih hilang,” katanya.

Insiden kecelakaan latihan terjun payung ini diduga dipicu oleh faktor cuaca, khususnya perubahan arah angin yang ekstrem. Aparat kepolisian bersama tim SAR gabungan masih terus melakukan upaya pencarian korban yang belum ditemukan, sekaligus memastikan penanganan lanjutan terhadap para korban selamat. ***

Bagikan:

Komentar (0)

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama!

Tulis Komentar