BANDUNG (BR).- Menelisik sekilas berdirinya Rumah Makan Soto Ojolali, secara otentik tak hanya tersebar di Kota Yogyakarta saja. Makanan berkuah bening ini juga bisa ditemui di Bandung Jawa Barat dengan ciri khasnya tersendiri. Di sini, menu tersebut sudah melegenda sejak 1939 silam hingga sekarang.
Berlokasi di Jalan Raya Cipasir KM.22 Desa Jelegong Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung, dilokasi tersebut para pengujung bisa mampir di RM. Soto Ojolali, disana ada menu berkuah memiliki keunikan tersendiri. Rasanya gurih, daging sapinya empuk dan melimpah serta porsinya yang banyak menjadi daya tarik dari warung tersebut dengan harga terjangkau dan relatip murah. Satu lagi, soto ini juga diberi irisan lobak sehingga menambah rasa segar saat disantap.
Disini crew bandungraya.net, akan menggelar Raker dan Evaluasi serta Pendalaman Jurnalis, para Wartawan akan mendapatkan masukan dan arahan dari narasumber yang diundang redaksi, kegiatan ini akan digelar di RM. Ojolali Jln.Raya Cipasir KM.22 Rancaekek, pada Kamis 07/12/2023.
Kegiatan tersebut untuk evaluasi kinerja wartawan sekaligus Pendalaman Jurnalis dari Salah satu Pengurus Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Barat H.Agus Dinar dan Ketua PWI Kabupaten Bandung Enung Suzana.
Saat ditemui bandungraya.net H. Deden pemilik RM. Soto Ojolali sempat membocorkan kisah dibalik nama ‘Ojolali’ yang selama ini identik dengan kosakata Jawa. Ceritanya pun unik dan berkesan, karena berkaitan dengan kisah cinta dari generasi pertama penjualnya di masa sebelum kemerdekaan
Setiap harinya, RM. Soto Ojolali selalu ramai dikunjungi oleh para penikmat yang bukan hanya warga lokal, namun sampai ke luar kota.
Berikut informasi selengkapnya tentang Pengunjung Ke RM.Ojolali.
Presiden RI KH.Abdurahman Wahid (Gusdur), Gubernur Jawa Barat .H.R. Nuriana, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, H.Adang Roesman Tasikmalaya, Fuad Bawazier, H. Ma’soem., H Aim Kusman.S.H, Nais Larasati, Adam Jordan dan beberapa Pejabat lainya serta kalangan artis.
Di beberapa daerah Jawa Barat, soto biasa disantap dengan lontong. Namun di warung Ojolali, sotonya disajikan dengan nasi terpisah. Satu porsi soto bening dengan nasi hangat begitu nikmat saat disantap.
“Irisan daging sapinya lembut, lobaknya segar, serta kacang dan bawang gorengnya menambah aroma serta rasa gurih di satu mangkuknya. Menu ini selalu jadi favorit pelanggan di jam-jam makan,”ujar H. Deden, Rabu 6 Desember 2023.
“Ini soto bening, isinya ada daging sapi, potongan lobak, kacang, seledri dan bawang. Ini dimakan pakai nasi terpisah atau dicampur juga bisa,” kata pemilik RM.Soto Ojolali.
Berbeda dengan soto kuah santan, Soto Bandung Ojolali ini memiliki rasa yang dominan gurih dengan sedikit manis. Rasanya berpadu nikmat dengan rempah-rempah yang terkandung di dalam kuahnya. Belum lagi daging dengan sedikit lemak yang lembut makin menggugah selera.
Untuk melengkapi sajian soto tersebut, penjual juga menyediakan sejumlah tambahan lauk seperti iso, babat dan perkedel. Soto ini sangat cocok disantap di tengah udara Kota Bandung yang sejuk karena menghangatkan.
Saat ini, Adnan merupakan generasi kelima pengelola Soto Ojolali dan tetap mempertahankan resep asli dari buyutnya.
“Ini sudah ada dari tahun 1939, dulunya oleh buyut saya,” kata dia
Ditambahkan Deden, nama Ojolali berasal dari sang buyut yang biasa dipanggil Uyut Karta. Dulunya, Uyut Karta diketahui memiliki kekasih yang berasal dari daerah Jawa Tengah.
Menurut Deden, Ojolali diambil dari perpisahan Uyut Karta dengan kekasihnya dulu yang harus kembali ke Jawa di Stasiun Bandung. Saat itu, wanita tersebut berkata “ojo lali yo” yang artinya jangan lupa ya (terhadap saya).
“Jadi dulu itu kan pacarnya uyut orang Jawa. Kalau dulu kan kepercayaannya Jawa sama Sunda itu nggak bisa bersatu, lalu pas terakhir di Stasiun Bandung bilangnya begitu, ‘ojo lali yo’. Ini dari kisah cinta juga (berdirinya),” kata Deden, tukas H. Deden. ***
Discussion about this post