Bandung Barat (BR).-Menjelang rotasi mutasi Bupati Aa Umbara Sutisna mensinyalir adanya ketidak kompakan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Bandung Barat yang terkotak-kotak hal tersebut terungkap ketika Aa langsung merasakan sendiri.
“Berdasarkan pengamatan, saya langsung dilapangan bukan dari informasi orang lain, hal tersebut dikhawatirkan akan menimbulkan perpecahan dikalangan ASN serta nantinya tidak kompak dalam menjalankan program yang tertera pada visi misi AKUR (Aspiratif, Kreatif, Unggul, dan Religius,” ungkapnya.
Lebih jauh Aa mengungkapkan untuk menjaga kondusivitas antar ASN, pihaknya meminta Tim Penilai Kinerja (TPK) yang dipimpin Sekda untuk lebih selektif, teliti dan jeli melihat pegawai dalam proses rotasi mutasi tersebut, dirinya tidak mau terburu-buru dan tidak ingin ada perombakan ulang ditengah jalan ketika tidak tepat menempatkan orang.
“Kita ingin dengan adanya agenda rotasi mutasi ini bisa merealisasikan visi misi AKUR dengan jargon Lumpaaat serta memberikan pelayanan optimal dengan menjalankan program yang baik kepada masyarakat,” ujar Aa.
Dilain pihak Sekda Kabupaten Bandung Barat, Asep Sodikin, sebagai pembina kepegawaian dirinya mengaku sudah menyajikan yang terbaik sesuai aturan namun adanya ASN yang terkotak-kotak pihaknya tidak mengetahui dan tentunya menjadi acuan baginya.
“Untuk lebih baik dengan mengedepankan ASN yang berkualitas , Tim Penilai Kinerja akan berlanjut mengagendakan assesment secara bertahap dan akan minta pada asesornya untuk menyaring pegawai yang betul-betul profesional dibidangnya hingga kemudian ditempatkan sesuai dengan kapasitasnya, lalu kemudian pada gilirannya semua itu kita serahkan pilihannya kepada Bupati,” imbuh Sekda. (BR.08)
Discussion about this post