Sumedang (BR).- Pemkab Sumedang melalui Kesbangpol Sumedang menggelar Rakor Forkopimda (3/6) di Gedung Negara terkait pembahasan tiga hal yakni, stabilitas harga minyak goreng, penanganan penyakit PMK, dan rencana penyelenggaraan lari 5 Km antar pelajar di jalan tol.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sumedang, Nandang Suparman, melaporkan PMK pada hewan ternak di Sumedang sudah mulai terjangkit pada tanggal 10 Mei 2022 di Desa Cilayung Kecamatan Jatinagor.
“Angka terakhir penyebaran PMK pada hewan yang terinfeksi 8 sampai 9 ekor perhari dengan total kurang lebih 245 ekor yang tersebar di 8 Desa di 7 Kecamatan,” ujarnya kepada bandungraya.net, Sabtu 4 Juni 2022.
Sebagai upaya meminimalisir penyebaran PMK, pihaknya telah membentuk Satgas PMK, Posko Sekretariat Satgas, juga melakukan pemantauan terhadap 2442 ekor ternak di Sumedang.
“Kami juga melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para peternak serta mengajukan sarana kebutuhan pengendalian PMK,” kata Nandang.
Berkaitan stabilitas harga minyak goreng, Kepala Dinas KOPUKMPP Harry Tri Santosa melaporkan, berdasarkan hasil evaluasi harga di beberapa tempat, terdapat variasi harga jual dari distributor, depo hingga ke pengecer.
“Variasi harga terbagi dalam tiga klasifikasi yakni Hijau sesuai HET 14 ribu per liter atau 15 per kilogram, Kuning itu per liternya 15 ribu atau di atas 17 ribu per kilo dan Merah 17 ribu per liter sampai 20 per kilo,” ungkapnya.
Dikatakan, pihaknya akan terus mengadakan pemetaaan harga dengan acuan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 11 Tahun 2022 tentang penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Kita juga pastikan agen sampai tingkat pengecer harganya sesuai dengan HET,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, menyampaikan tanggapannya, bahwa penanganan dan pengendalian PMK harus dilakukan secara komprehensif dari hulu ke hilir dengan melibatkan lintas sektor serta dapat beranalog pada proses penanganan Covid-19.
“Hal ini dilakukan agar efektif dan berhasil guna dalam upaya Promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif pada penanganan dan pengendalian PMK,” ujarnya.
“Lakukan juga operasi pemeriksaan terhadap kendaraan yang membawa hewan ternak masuk ke Kabupaten Sumedang,” sambungnya pula. (BR-11)
Discussion about this post