Bandungraya.net – Bandung | Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat terus mematangkan rencana pembangunan etalase Sungai Citarum.
Rencananya etalase yang merepresentasikan contoh hasil penanganan Sungai Citarum dan upaya pemerintah dalam program pengendalian pencemaran dan kerusakan DAS Citarum melalui program Citarum Harum itu berada di kawasan Sub DAS Citarik Kabupaten Bandung.
Dalam rapat virtual stakeholder Citarum yang dipimpin oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jabar, Prima Mayaningtias, baru-baru ini, terungkap pembangunan etalase Citarum tersebut melibatkan sejumlah pihak. Di antaranya, Monash University, Direktorat Jenderal Keuangan Negara (DJKN), serta Balai Besar Wilayah Sungai Citarum.
Prima mengatakan, saat ini pihaknya akan melaju pada rencana penyusunan grand disain atau masterplan etalase Citarum tersebut. Pihaknya menargetkan pada 2022 mendatang etalase Citarum dapat diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat.
“Saat ini sudah ada dua desa yang akan menjadi lokus pembangunan etalase Citarum. Kami akan menindaklanjuti dengan menyusun grand disain etalase Citarum ini karena grand disain ini harus disusun untuk pengaplikasian rencana jangka panjang atau long term plan,” ujar Prima dikutip dari laman resmi Humas Pemprov Jabar, Sabtu (14/8/2021).
Dikatakan Prima, sebelum melangkah pada rencana penyusunan masterplan pihaknya meminta DJKN untuk memastikan status lahan yang akan menjadi lokus pembangunan etalase Citarum.
Sementara itu, Kepala Bidang Penilaian Kantor Wilayah DJKN Jawa Barat, Acep Irawan mengatakan, DJKN ingin menjadikan etalase Citarum di Citarik sebagai ekowisata, kampung tematik, menjadikan masyarakat sadar lingkungan, optimalisasi oxbow, wisata air, dan infrastruktur seperti bangunan pusat informasi Citarum Harum, dan community center/cultural center.
Tim Ahli Satgas Citarum, Taufan Suranto menambahkan, rencana etalase Citarum jika terwujud akan menjadi catatan sejarah di Citarum karena menerapkan skema kerja bersama multipihak. Hal itu selain pemerintah daerah tapi juga melibatkan pemerintah pusat hingga pihak luar dalam hal ini Monash University dan juga kalangan akademisi lainnya.
“Selain itu juga ada proses menarik melibatkan masyarakat, dan ada keterlibatan aparatur pusat,” ujar Taufan.
Taufan berharap selain etalase yang hanya fokus di lokus tertentu, pihaknya berharap Satgas membangun skema yang lebih besar lagi. (Red)
Discussion about this post