Sumedang, (BR).- Setelah dipersiapkan selama sepekan, Pondok Pesantren As- Siroojul Munawwar akhirnya telah diresmikan, disertai dengan gunting pita dan penandatanganan prasasti bangunan yang dilaksanakan oleh Pimpinan Ponpes bersama Habib Sholeh Al- Jupri, Kh Muhammad Farhan Qusyairi dan Ambuya Kh Muhammad Muhyiddin A.Q.A MA. Bertempat di Markas Squadron 4444 Nariyah, didusun Babakan Karang Kamulyan Rt 02/ Rw 01, Desa Cikole, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, pada hari Rabu (13/11/2019).
Acara tersebut selain dihadiri unsur Muspida, Muspika, dan perwakilan pemdes setempat. Turut hadir pula Pabintel beserta pendamping dari Yonif Raider 301 Sumedang dan juga terlihat sigap pengamanan/ pengawalan habib (kyai) dari Banser dan GM FKPPI.
Dikatakan Kh. MA Syarifudin Arrusydi Pimpinan Ponpes, “Alhamdulillah, dengan momentum Maulid Nabi Muhammad SAW, menurutnya selain peresmian bertujuan juga mempromosikan ponpes yang baru dibangun dengan kapasitas kobong 10 santri/ kobongnya. Dan sekarang baru terisi oleh 30 orang santri,” jelasnya.
Kh Arif menuturkan, dibalik kesederhanaan Ponpesnya berharap besar manfaatnya untuk mempersatukan seluruh umat didalam tholabul ilmi, wadah kemulyaan diponpesnya.
Sementara itu, Pabintel Yonif 301/ Prabu Kian Santang Lettu Inf Dodi Supriadi menjelaskan, sangat apresiasi dengan telah dibangun dan diresmikannya Ponpes ini. “Kami turut berusaha membantu dan akan bekerjasama dengan Pesantren yang ada dalam hal saling menambah ilmu dibidang ke Agamaan,” tegasnya.
Hal senada diungkapkan Lelly Soeparli ketua harian GM FKPPI PC X- 10 Sumedang menyampaikan, kehadirannya dalam acara tersebut dalam rangka memenuhi undangan Pimpinan Ponpes yang juga Dewan Penasehat Kami. Saya mewakili Ketua umum yang tidak berkenan hadir, atas nama keluarga besar GM FKPPI mengucapkan “selamat dan sukses” semoga kegiatan ini dapat mempererat shilaturahmi antar umat dan Ponpes ini dapat digunakan sebagai ajang mencari ilmu Agama pembimbing ke jalan yang lurus,” terangnya Lelly.
Ada keistimewaan dalam rangkain acara tersebut, kolaborasi antara Habib dan Ambuya silih berganti dengan siraman rohaninya. Dalam tausiah Maulid akbarnya menyampaikan, akhlakul kharimah dan uswatun khasanah Rosululloh SAW, tiada cela dan harus menjadi sauri tauladan kita umatnya didalam kehidupan sehari- hari agar selalu beramal kebajikan. Dan esensi dari pelaksanaan memperingati Maulid akbar ini adalah meningkatkan mahabbah/ rasa cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW. (BR.14)
Discussion about this post