Bandung (BR).- Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung bakal membuka kembali pendaftaran online pada masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Hal tersebut dilakukan mengingat sejumlah sekolah dasar (SD) di Kota Bandung masih minim pendaftar baru. Seperti di SD Banjarsari, Merdeka, dan Putraco.
Menurut Ketua PPDB Disdik Kota Bandung, Edy Suparjoto, ada beragam faktor minimnya pendaftar baru di sejumlah sekolah tersebut. Mulai dari minimnya jumlah penduduk usia SD hingga pola pikir masyarakat terkait sekolah tertentu.
“Seperti di Banjarsari, Merdeka, Putraco, sekolahnya berada di kawasan bukan padat penduduk. Misalnya, Banjarsari itu masuk zona B. Sedangkan usia SD di zona B itu termasuk sedikit,” ujar Edy, dalam keterangan persnya, Rabu (13/7/2022).
Edy mengatakan, sedangkan minimnya pendaftar di SDN 206 Putraco disebabkan oleh pola pikir masyarakat.
Menurut Edy, masyarakat di sekitar sana telah menstigma SDN 206 Putraco Indah merupakan sekolah berkebutuhan khusus.
“Padahal kita telah berusaha mengurangi kuota sekolah Pelita dan Karangpawulang agar masyarakat bisa mendaftar ke Putraco. Namun, stigma ini masih melekat pada masyarakat,” terangnya.
Ia mengatakan, rata-rata kuota peserta didik baru tiap sekolah antara lain 4-5 rombongan belajar (rombel). Satu rombel berisi 28 siswa.
“Ada sekolah yang hanya punya 2 dan 3 rombel. Malah ada yang 1 rombel. Tapi, rata-rata di Kota Bandung itu 4-5 rombel,” katanya.
Oleh karena itu, Disdik Kota Bandung akan mengambil langkah dengan membuka kembali pendaftaran online, untuk menangani kejadian tersebut.
“Ini memang sudah ada regulasinya di peraturan wali kota (perwal). Ketika sekolah belum terisi, biasanya secara sistem para peserta akan ditarik ke sekolah yang masih kosong berdasarkan jarak terdekat dari rumah ke sekolah,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga akan mempublikasikan daftar sekolah yang masih belum terpenuhi kuotanya. Namun, kata Edy, langkah ini juga perlu dibicarakan dengan kepala sekolah dan dewan guru dari masing-masing sekolah.
“Karena di tahap I dan II masih ada beberapa sekolah yang belum memenuhi kuota, sehingga kami coba untuk pemetaan pada sistem. Jika anak itu sudah diterima di swasta, tidak akan kami tarik,” ucapnya.
Sedangkan untuk tanggal pembukaan ulang, Edy akan mengoordinasikan terlebih dahulu dengan tim di aplikasi sistem. (Red)
Discussion about this post