Soreang (BR).- Penerimaan Kunjungan (PKN) Tingkat II Angkatan XXIV Tahun 2022 di Gedung Budaya Soreang Kabupaten Bandung Selasa (27/09/2022) .Hadir Hary Wahyudi SH.MSi (Widyaiswara) Jatim ,Dinsos Kab. Bandung Drs. Indra Respati, Asisten Kepemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Mewakili Bupati Bandung Dr. H. Erik Juriara E. MSi
Hary Wahyudi Di hadapan 70 peserta PKN Jawatimur peserta dapat meningkatkan sensitifitas atas isu-isu global. Utamanya terkait potensi dunia mengalami krisis pangan, krisis energi serta krisis keuangan yang bisa mengancam kestabilan dalam negeri. Karenanya, pemahaman terkait geopolotik dan geostrategis menjadi penting diluar kompetensi ASN yang dimiliki. Saat ini dinamika internasional sangat fluktuatif.
Hal ini, tegas seiring dengan arahan , bahwa tiga krisis tengah mengancam dunia internasional, termasuk Indonesia harus waspada. Yaitu, Krisis pangan, energi dan keuangan. Selain itu isu inflasi di berbagai negara juga patut menjadi perhatian bersama.
“Erik menuturkan Betapa sensitifitas kita semua menjadi penting untuk melihat betapa besarnya pengaruh inflasi bagi tatanan kesejahteraan masyarakat. Oleh sebab itu di luar kompetensi ASN yang diberikan, maka geopolitik dan geostrategis menjadi penting,” tutur erik Juriara.
“Di sektor apapun, kepala dinas apapun, Sekda, Bupati, Gubernur, semuanya harus melakukan berbagai langkah mitigatif yang serius,” lanjutnya.
Erik Juriara menambahkan, ketiga krisis tersebut juga menjelma menjadi ancaman inflasi bagi perekonomian dunia. Maka dari itu, Awareness atau kesiapsiagaan dari seluruh kepala daerah dan tim nya perlu ditingkatkan. “imbuhnya
“Jadi selain SDGs, skill yang paling dibutuhkan dan dimiliki oleh ASN kita adalah Complex problem solving dan Social skill,” tandasnya.
Melalui pematangan skill pada PKN Tk. II, Erik menyakini akan terbentuk karakter ASN yang bisa mendukung 5 Agenda Besar Indonesia Maju. Yaitu, Hilirisasi dan Industrialisasi SDA, Optimalisasi sumber energi bersih dan hijau, perlindungan hukum, sosial, politik dan ekonomi rakyat, UMKM Naik kelas dan pembanguna IKN.
Tujuannya tidak lain adalah demi mewujudkan Indonesia Pulih lebih cepat dan Bangkit lebih kuat. Sehingga, bukan hanya sebagai jargon, namun lebih kepada semangat dan doa atas kemajuan bangsa Indonesia di masa depan.
“Ini semua yang akan menjadi ruh pada pelaksanaan PKN Tk. II kali ini. Karena seluruh pengayaan di PKN ini diharapkan sudah bisa terlihat begitu kembali ke daerah maupun instansi asal masing-masing,” terangnya.
Sementara itu, mengacu data IMD World Talent Ranking 2019, pada Global Talent Ranking ASEAN, Indonesia berada pada peringkat 41. Sehingga, menurutnya dibutuhkan penguatan dan sinergitas dari seluruh kerja-kerja yang telah dilakukan birokrasi pemerintahan baik kerjasama horisontal maupun vertikal.
Selain itu, berdasarkan data yang dirilis oleh WEF terkait Global Competitiveness Index ASEAN pada tahun 2019, Indonesia berada pada ranking 50. Sedangkan, dua negara tetangga terdekat yaitu Singapura dan Malaysia berada pada peringkat 1 dan 27 dunia.
Melihat hal tersebut, Erik menyampaikan telah mengusulkan kepada LAN RI, agar pelaksanaan PKN Tk. II bisa melakukan studi banding ke negara tetangga yaitu Singapura dan Malaysia.
“Dari PKN Tingkat II ini bisa melakukan kunjungan ke negara yang rangking global talentnya cukup tinggi. Tujuannya adalah membentuk kebersandingan serta fokus pada pembelajaran kemajuan yang dicapai oleh dua negara tersebut,” tuturnya.
Tidak hanya terkait Global Competitivenes para peserta PKN Tk. II diharap bisa belajar banyak terkait _Global Innovation kedua negara yang jauh di atas Indonesia (30,1), dimana Singapura 58,7 dan Malaysia 42,7.
“Ini akan menjadi pertama kalinya, pelaksanaan Diklat PIM II melakukan studi banding ke luar negeri. Dimana, kita harus fokus, bagaimana Global Innovation Singapura dan Malaysia bisa begitu tinggi,” pesan Erik.
Melalui studi banding tersebut, Erik berharap akan terlaksana efektivitas pelayanan pemerintahan yang lebih baik. (BR-31)
Discussion about this post