JATINANGOR (BR).- Sejumlah warga di Desa Jembarwangi dan Desa Darmawangi Kecamatan Tomo diberikan sosialisasi pemahaman terkait pembuatan pewangi berbahan dasar Mangga.
Kegiatan tersebut merupakan Program Pengabdian Masyarakat (PPM) Universitas Padjadjaran (Unpad) yang dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan Oktober 2019.
Ketua TIM PPM Unpad Prof. Dr.Hj. Yosini Deliana Ir.,MS mengatakan Kecamatan Tomo Kabupaten Sumedang merupakan sentra produksi mangga di Jawa Barat, selain Indramayu, Cirebon dan Majalengka. Mangga yang ditanam adalah mangga gedong gincu (50%), arumanis (20%), Cengkir (20%), jenis mangga lainnya seperti mangga rucah, mangga bapang (10%).
“Salah satu penghasil mangga terbesar adalah Kecamatan Tomo tepatnya Desa Jembarwangi merupakan desa penghasil mangga terbesar di Kecamatan Tomo. Mangga yang ditanam disana adalah mangga gedong gincu (50%), arumanis (20%), Cengkir (20%), jenis mangga lainnya seperti mangga rucah, mangga bapang (10%). Sampai saat ini mangga di Kabupaten Sumedang sebagian besar dijual berupa buah segar, sedangkan olahan mangga sampai saat ini belum banyak dilakukan,” ucapnya didampingi anggota Tim lainnya Dr. Ir. Mohamad Djali.,MS dan Ir. Sri Fatimah, MAB.,PhD kepada Radar Sumedang. Minggu (06/10).
Ia menambahkan, kendala yang dihadapi para petani mangga selama ini ketika panen raya dengan produk yang melimpah mengakibatkan harga jual mangga yang sangat rendah, ditambah lagi dengan sifat produk pertanian termasuk mangga yang perishabel (mudah rusak atau mudah busuk).
“Berkaitan dengan nama desa tersebut yang berakhiran wangi, maka dibuatlah produk yang berkaitan dengan wangi-wangian, yang harapannya menjadi icon produk desa tersebut. Hal ini sesuai dengan Program Gubernur Jawa Barat atau Bupati Sumedang yakni One Village One Produk,” ucapnya.
Menurutnya, kegiatan pengabdian kepada masyarakat didua Desa tersebut bertujuan untuk memanfaatkan waktu luang dengan kegiatan yang produktif, meningkatkan pendapatan keluarga dengan mengolah mangga sehingga mendapatkan nilai tambah dan memotivasi masyarakat khususnya ibu-Ibu untuk berwiraswasta .
“Kegiatan ini diikuti oleh 15- 20 orang ibu-ibu dari kedua desa, dengan praktek membuat sabun dan pewangi mangga. Ibu-ibu sangat antusias mengikuti acara ini,” tambahnya.
Selain oleh ibu-ibu, kata Yosi, disambut baik pula oleh kedua kepada Desa Jembarwangi dan Desa Darmawangi.
“Kami berharap berharap kegiatan ini terus berlangsung sehingga perlu adanya pendampingan dan kegiatan yang berkelanjutan, juga adanya kegiatan yang berkesinambungan untuk satu kelompok sampai berhasil dan menjadi model pemberdayaan masyarakat lainnya, karena apabila hanya sesaat dan tidak berkelanjutan maka biasanya warga tidak bersemangat dan berhenti berkegiatan,” tutupnya. (BR.13)
Discussion about this post