Pangalengan (BR)- Kabupaten Bandung sebentar lagi akan memasuki tahapan pemilihan Bupati. / wakil Bupati Periode 2020 – 2025, Karena Bapak Dadang Naser tidak lagi bisa maju dalam pilkada kabupaten Bandung di karenakan terganjal aturan sudah 2 periode menjadi Bupati kabupaten Bandung, hal tersebut disampaikan Ketua APEDI kab bandung Agus suherman.S.ip.MM alias kang agus abow pada bandungraya. net.
Menurut Kang Abow, Tentunya ini sangat membuka peluang dari tokoh tokoh yang ada di kabupaten bandung untuk tampil sebagai kandidat calon bupati maupun Wakil Bupati dari jalur ASN seperti Bapak Sopian Nataprawira mantan Sekda kabupaten bandung, Bapak Juhana Kadis pendidikan, Usman Sayogi Kadis Bapenda dan Bapak Tedy Kusdiana Sekda Saat ini.
Selain figur dari partai politik, Pilkada Kabupaten Bandung 2020 kemungkinan akan diramaikan oleh calon pemilih perseorangan atau independen bisa saja bapak Nawi yang sering di panggil akrab Om Nawi ketua Apdesi kabupaten Bandung layak juga untuk di perhitungkan karena dengan keberadaan kepala desa sekabupaten bandung ada 270 kepala desa yang tau persis retorika yang ada di masyarakat.
” Dengan pengalaman menjadi kepala desa tentunya tau persis yang di butuhkan membangun masyarakat pedesaan di bandingkan calon calon yang lainnya “, tutur Agus.
Apakah calon independen berpeluang besar menang di Kabupaten Bandung ? Krisis figur parpol dimana masyarakat sudah tidak percaya lagi dengan pigur – pigur yang di usung semuanya serba instan tanpa melalui proses yang sudah teruji di masyarakat
Menurut Kang Agus Suherman, saat ini Kabupaten Bandung mengalami perubahan arah politik yang cukup signifikan, Masyarakat Kabupaten bandung yang dulu dikenal konstituen ideologis partai saat ini sudah berubah.
Bila membaca kondisi partai politik saat ini, nyaris tidak lagi figur partai politik yang layak untuk memimpin Kabupaten Bandung, Menjelang Pilkada 2020 yang tinggal hitungan bulan, belum ada satu partai pun yang sudah menyatakan akan mengusung kadernya untuk maju ke Pilkada Kabupaten bandung 2020
” Hal ini tidak terlepas dari Rekomendasi dari DPP pusat masing-masing belum keluar menunggu dan membaca petapolitik yang terjadi saat ini, sehingga tarik ulur dan kehati hatian dalam membuat rekom kepada salah satu Calon “imbuh Abow.
Hingga muncul peluang peluang tokoh yang tersebut di atas dan sangat kuat untuk meramaikan Pilkada di kabupaten bandung tinggal masyarakat dan para kepala desa jeli untuk menyikapi masalah pilkada di kabupaten bandung jangan sampai terjebak di lubang yang sama, pungkas Agus Suherman. (red)
Discussion about this post