Soreang (BR).- Dinas Pemadam Kebakaran (Diskar) Kabupaten Bandung akan menambah dua pos baru di Kecamatan Pangalengan dan Margaasih pada tahun ini, untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Selain itu, penambahan 43 orang personil baru pun terjadi dan sudah dilantik Bupati Bandung, H. Dadang M. Naser di Halaman Kantor Diskar Kabupaten Bandung, Soreang, Rabu (5/9) kemarin.
Kepala Diskar Kabupaten Bandung, Kawaludin mengatakan, pos yang sudah ada saat ini baru tiga wilayah, yakni Soreang, Ciparay dan Cicalengka. Idealnya, dengan luas wilayah Kabupaten Bandung harus ada 9 pos Damkar untuk memaksimalkan pelayanan.
“Kendala dalam penanganan kejadian kebakaran diantaranya kemacetan dan jarak tempuh yang jauh, pasalnya saat ini baru tiga pos. Respon time yang disarankan itu adalah jarak 7,5 kilometer bisa ditempuh 15 menit. Tapi, karena pos baru ada tiga, banyak jarak di atas 40 kilometer,” ujar Kawaludin usai acara pelantikan personil baru.
Penambahan dua pos baru di Margaasih dan Pangalengan, harap Kawaludin, bisa menambah daya gedor tim Damkar Kabupaten Bandung, dalam menangani insiden kebakaran yang terjadi.
“Di Margaasih dekat dengan akses jalan Tol, sehingga diharapkan jadi titik strategis agar lebih cepat menjangkau ke sejumlah Kecamatan. Terobosan baru juga kami lakukan, dengan mendirikan subpos di Kertasari dan Majalaya. Memang jumlah pos ini masih jauh dari ideal. Tapi kami akan tetap maksimalkan,” katanya.
Disinggung terkait jumlah kasus kebakaran di Kabupaten Bandung pada tahun ini, ia mengungkapkan, dalam kurun waktu Januari-Agustus sudah ada 187 kejadian kebakaran. Jumlah tersebut dinilai menurun dibandingkan pada tahun lalu, yakni 254 kejadian sejak Januari-September.
“Mudah-mudahan tahun ini tidak bertambah. Tahun ini terbilang menurun kalau sampai Agustus. Ini karena sosialisasi terus kami lakukan, masyarakat juga sudah tahu potensi resiko kebakaran,” ujarnya.
Selain mengandalkan bantuan dari personil Damkar, antisipasi paling efektif dalam menangani kejadian kebakaran, lanjutnya dengan meningkatkan kewaspadaan masyarakat. Seperti mengetahui potensi awal mula api muncul.
“Penanganan dini oleh masyarakat dan kecepatan pelaporan. Jangan sampai lapor setelah penanganan oleh masyarakat dilakukan atau setelah kebarakan besar terjadi. Tak jarang Tim disalahkan karena terlambat datang ke lokasi, diharapkan masyarakat saat terjadi langsung lapor, serta patut diketahui masyarakat pula bahwa setiap pelayanan gratis,” ungkapnya.
Sementara Bupati Bandung, H. Dadang M. Naser menambahkan, pada tahun ini bantuan empat unit armada baru diberikan oleh Jepang kepada Pemerintah Kabupaten Bandung. Serta penambahan armada dua unit dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kab. Bandung.
“Alhamdulillah empat unit armada baru sumbanga dari Jepang sedang dalam perjalanan kesini (Kabupaten Bandung). Bahkan, katanya kalau saya datang kesana (Jepang) langsung akan ditambah lagi, tapi saya harus menyesuaikan waktu. Kemudian dari APBD, setiap tahun ditambah satu sampai dua unit,” ujar Dadang. | BR-01
Discussion about this post