Sumedang (BR).- Jajaran Pengurus DPC Partai Demokrat Kabupaten Sumedang sambangi Pengadilan Negeri Sumedang untuk menyerahkan kontra memori dan meminta perlindungan hukum terhadap putusan PK KSP Moeldoko, yang digelar secara serentak oleh DPD dan DPC Demokrat se-Indonesia, Senin 3 April 2023.
Dikatakan Ketua DPC Demokrat Sumedang Willy Jordan Sumardi S.Sos, kepada bandungraya.net, saat ditemui di lokasi, bahwa pihaknya telah menyerahkan surat permohonan hukum kepada PN Sumedang.
“Kami tegak lurus, satu komando kepada mas AHY. Yang mana beliau terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat terpilih sesuai perundang-undangan AD ART partai. Jadi jelas tidak ada lagi KLB Moeldoko,” ungkapnya.
“Dengan ini secara tegas DPC Kabupaten Sumedang menyatakan menolak dan lawan Moeldoko berikut konco-konconya,” tegasnya.
Adapun, pada kesempatan tersebut Willy Jordan juga secara runut menyampaikan press release Forum Commander’s Call terkait
perkembangan situasi politik terkini.
Dimana seperti diketahui bersama, KSP Moeldoko mengajukan PK pada tanggal 3 Maret 2023. Tepat satu hari setelah partai Demokrat secara resmi mengusung Anies Baswedan sebagai Bakal Calon Presiden.
“Diduga PK ini bukan tidak mungkin erat kaitannya dengan kepentingan politik pihak tertentu. Tujuannya jelas, menggagalkan Pen-Capres-an saudara Anies Baswedan,” paparnya.
Maka dari itu, secara resmi serentak pada hari ini Tim hukum partai Demokrat mengajukan memori kontra atau jawaban atas pengajuan PK Moeldoko kepada Mahkamah Agung, melalui PTUN Jakarta.
Sisi lain, Inflasi meningkat, harga-harga naik; sementara daya beli menurun, karena pendapatan juga menurun. Angka pengangguran meningkat; kemiskinan semakin naik. Hutang negara semakin meroket.
Sejatinya, pada persoalan-persoalan rakyat itulah, Demokrat dan Koalisi Perubahan memfokuskan dirinya.
“Jika ditengah fokus kerja kami itu, ada oknum penguasa, yaitu Kepala Staf Presiden Moeldoko, yang berupaya mengambil alih partai kami, maka dengan terpaksa kami lawan,” tandasnya.
Kami yakin, Gusti Allah mboten sare. Tuhan tidak pernah tidur. Kebenaran yang hakiki, tidak akan pernah bisa dimanipulasi.
“Jika terhadap perilaku oknum penguasa ini pun, pimpinan negeri diam, dan bahkan cenderung membiarkan, kami juga tidak akan pernah mengeluh. Ingat, pemegang kedaulatan tertinggi di negeri ini bukanlah individu, melainkan ada ditangan rakyat. Maka kepada rakyat kami meminta dukungan dan bantuan. Bersama rakyat, kami berjuang,” pungkasnya. (BR-10)













Discussion about this post