Minggu, 17 Agustus, 2025

Dari Buku ke Aksi

Oleh: Shifa Miftahul Jannah

Bandungraya.net | Di balik senyum ramah dan pembawaan tenang Shifa Miftahul Jannah, tersembunyi semangat besar untuk menebar manfaat melalui pendidikan dan literasi. Sebagai guru di SDIT Bina Muda, Shifa bukan hanya mengajar di kelas, tapi juga menyalakan api literasi hingga tingkat kecamatan. Di media sosial, terutama Instagram-nya di akun @shfmj, ia membagikan banyak kutipan reflektif, pengingat spiritual, serta semangat kebaikan yang konsisten menginspirasi pengikutnya.

WAJIBDIBACA

Membaca: Hobi yang Menumbuhkan Arah Hidup

Bagi Shifa, membaca bukan sekadar aktivitas pengisi waktu luang. Sejak kecil, buku telah menjadi teman setia yang membentuk pola pikir dan memperluas wawasan. Kegemarannya ini menjadi pondasi kuat dalam perjalanan hidup dan kariernya sebagai guru. Dari membaca, lahirlah kebiasaan berpikir kritis, berempati, dan selalu haus belajar — nilai-nilai yang ia tularkan kepada murid-muridnya.

Mengintegrasikan Literasi dalam Pengajaran

Sebagai pendidik, Shifa dikenal kreatif dalam menghidupkan kegiatan membaca di dalam kelas. Ia tidak sekadar meminta murid membaca, tapi membuat mereka jatuh cinta pada buku. Salah satu pendekatan favoritnya adalah membacakan buku cerita dengan penuh ekspresi, lalu mengajak siswa berdiskusi tentang makna, nilai, dan pelajaran hidup yang terkandung di dalamnya.

Ia juga membangun sudut baca yang menarik di ruang kelas, menjalankan program “1 Buku 1 Pekan”, serta menulis jurnal reflektif bersama siswa sebagai bentuk praktik literasi menulis. Semua itu ia lakukan dengan pendekatan yang menyenangkan dan humanis.

Dari Praktik Kelas ke Forum Guru

Komitmen Shifa terhadap literasi tidak berhenti di lingkup sekolah. Ia aktif berbagi praktik baik kepada guru-guru lain di Kecamatan Cicalengka. Melalui undangan sebagai narasumber pelatihan dan seminar pendidikan, Shifa berbagi tentang strategi membangun budaya baca, menjadikan buku sebagai alat belajar lintas mata pelajaran, hingga menciptakan kolaborasi dengan orang tua dalam mendampingi anak membaca di rumah.

Salah satu ciri khasnya dalam setiap sesi adalah mengaitkan literasi dengan nilai-nilai spiritual. Kutipan seperti “If Allah is making you wait, be prepared to receive more than you asked for (Q.S. Ad-Dhuha:5)” bukan hanya ia bagikan di media sosial, tapi juga ia jadikan penguat saat memotivasi guru atau siswa yang tengah berjuang dalam proses belajar.

Sosok Literat yang Rendah Hati dan Konsisten

Apa yang membuat Shifa istimewa bukan hanya karena perannya sebagai guru atau narasumber. Tetapi karena ia hidup dengan nilai-nilai yang ia ajarkan. Kesederhanaan, kelembutan sikap, dan ketekunannya membaca dan berbagi menjadi teladan yang menginspirasi banyak orang di sekitarnya mulai dari siswa, rekan guru, hingga orang tua murid.

Shifa memanfaatkan media sosial bukan untuk eksistensi pribadi, melainkan sebagai sarana dakwah sunyi menyebarkan kalimat baik, doa lembut, dan makna hidup yang mendalam. Ia menulis bukan untuk viral, tapi untuk menenangkan dan menguatkan.

Membentuk Generasi Pembelajar dan Pecinta Ilmu

Melalui ketekunannya, Shifa Miftahul Jannah telah membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari kebiasaan sederhana: membaca buku, berbagi cerita, dan menyebar inspirasi. Ia adalah potret pendidik sejati yang bukan hanya mengajarkan isi buku, tapi juga menumbuhkan kecintaan pada ilmu dan nilai kehidupan.

Kini, ia bukan hanya guru di sekolah. Ia adalah pegiat literasi, pembawa cahaya pengetahuan, dan pembina generasi pembelajar. ***

Berita Selanjutnya

Discussion about this post

KOLOM

Welcome Back!

Login to your account below

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Add New Playlist