Bandungraya.net | Di balik pribadi yang pendiam dan bersahaja, Elya Sulistian menyimpan semangat besar untuk berkontribusi di dunia pendidikan. Sebagai guru di SD Angkasa 1 Lanud Husein Sastranegara, Elya tak hanya mengajar di ruang kelas, tetapi juga aktif menjadi narasumber, menulis buku, hingga menjadi bagian dari komunitas guru yang progresif di Jawa Barat.
Meski dikenal sebagai sosok yang introvert, Elya menunjukkan bahwa karakter pendiam bukan penghalang untuk mengukir prestasi. Ia justru menjadikan kesunyiannya sebagai ruang untuk berpikir, belajar, dan berkarya. Dalam diamnya, ia menulis dan berdampak.
Salah satu pencapaiannya adalah menjadi Wardah Inspiring Teacher 2024, sebuah penghargaan bergengsi yang mengapresiasi guru-guru yang menginspirasi lewat perannya di dunia pendidikan. Pengakuan ini tak datang begitu saja, melainkan dari konsistensinya membimbing siswa dengan pendekatan yang reflektif, empatik, dan penuh dedikasi.
Elya juga aktif di komunitas Kami Pengajar Jabar Banten, sebuah ruang kolaborasi bagi para pendidik di wilayah Jawa Barat. Melalui komunitas ini, ia sering berbagi praktik baik, saling belajar, dan memperkuat jejaring antar guru.
Tak hanya itu, Elya memperluas pengaruhnya dengan menulis buku non-fiksi berjudul “Manajemen Sistem Pembelajaran”, yang ia tulis bersama sahabat sekaligus rekan pendidik, Debby Nurviani Herdiana. Buku ini merupakan bentuk kontribusinya dalam memberikan panduan praktis dan aplikatif bagi guru-guru dalam merancang pembelajaran yang efektif.
Menjadi Narasumber dan Penyebar Gagasan
Meski cenderung tertutup, Elya kerap dipercaya menjadi narasumber di berbagai forum pendidikan. Ia pernah tampil di PRO 2 RRI Bandung, membahas isu-isu seputar pembelajaran, peran guru, dan pentingnya literasi pendidikan. Dengan tutur katanya yang lembut namun berbobot, ia menyampaikan gagasan-gagasan yang menggugah.
Elya juga aktif menyebarkan inspirasi melalui media sosial, khususnya Instagram (@eelyaaaaaaaaaa), tempat ia berbagi cerita keseharian sebagai guru, refleksi diri, hingga potret kebersamaan bersama rekan dan siswa.
Membuktikan Bahwa Suara Tak Harus Lantang untuk Didengar.
Kisah Elya Sulistian membuktikan bahwa guru yang introvert pun bisa menjadi inspirasi. Lewat ketekunannya, ia mengabdi bukan hanya sebagai pengajar, tapi sebagai penggerak. Ia adalah bukti nyata bahwa dalam dunia pendidikan, suara yang lembut sekalipun mampu menggema dan menyentuh banyak hati. ***
Discussion about this post