Soreang, (BR.NET).- Suara rakyat kembali menjadi perhatian utama dalam masa reses anggota DPRD Kabupaten Bandung. Hadiat,S.Pd.i. Momentum ini menjadi ajang bagi kami untuk menyerap aspirasi masyarakat dan memperjuangkannya di tingkat kebijakan daerah.
Dalam kegiatan Reses Masa Sidang I Tahun 2025 yang digelar di Rumah Makan Sadoe, Jalan Raya Soreang–Ciwidey, Kamis (6/11/2025), ia menyerukan pentingnya menjaga semangat pelayanan publik di tengah keterbatasan anggaran.
Dalam suasana penuh keakraban, Hadiat menyapa satu per satu konstituennya. Senyum ramahnya mencerminkan ketulusan seorang wakil rakyat yang datang bukan hanya untuk berbicara, tetapi juga untuk mendengar dan memahami apa yang benar-benar dirasakan oleh masyarakat di lapangan.
“Meskipun APBD saat ini sedang defisit, kami di PKB tidak akan berhenti memperjuangkan kepentingan rakyat. Kami akan terus mengawal agar setiap rupiah anggaran benar-benar digunakan untuk pembangunan yang berdampak langsung bagi masyarakat,” tegasnya penuh semangat.
Pernyataan itu disambut tepuk tangan hangat para peserta reses. Dalam kesempatan tersebut, Hadiat juga menegaskan bahwa perjuangan seorang legislator tidak cukup hanya hadir di gedung dewan, melainkan harus terjun langsung ke tengah masyarakat untuk memastikan setiap aspirasi tersampaikan dan diwujudkan melalui kebijakan yang berpihak pada rakyat.
“Politik bagi kami bukan sekadar jabatan, tetapi jalan perjuangan. Ketika masyarakat merasakan hasil pembangunan, di sanalah letak keberhasilan seorang wakil rakyat,” tambahnya.
Kegiatan reses tersebut menjadi ruang dialog dua arah yang hangat antara Hadiat dan masyarakat. Berbagai aspirasi disampaikan, mulai dari persoalan infrastruktur, Kesehatan , Pendidikan, juga peningkatan kesejahteraan petani, hingga dukungan terhadap pendidikan dan penguatan UMKM. Semua aspirasi dicatat dengan penuh perhatian untuk diperjuangkan dalam rapat pembahasan kebijakan daerah.
Hadiat yang juga selaku Sekretaris DPC PKB itu menegaskan bahwa perjuangan politik PKB akan terus berpijak pada nilai-nilai keadilan sosial dan keberpihakan terhadap rakyat kecil. Ia meyakini, di tengah keterbatasan fiskal sekalipun, tekad dan kemauan politik yang kuat mampu menjadi motor penggerak perubahan.
“Kami ingin memastikan bahwa suara rakyat tidak tenggelam oleh angka defisit. Justru di saat sulit seperti ini, tanggung jawab moral dan politik kami semakin besar. Untuk hadir, mendengar, dan memperjuangkan yang terbaik bagi Kabupaten Bandung,” pungkasnya.
Dengan semangat tersebut, Hadiat meneguhkan kembali komitmennya bersama PKB untuk menjadi bagian dari solusi, bukan sekadar penonton dari setiap tantangan daerah. Ia memohon do’a dari para konstituen agar perjuanganya itu tetap konsisten, berpihak pada rakyat, dan membawa Kabupaten Bandung menuju arah yang lebih baik dan mempunyai daya saing tinggi, tutupnya. (Heri).













Discussion about this post