Cimaung, (BR.NET).- Anggota DPRD Kabupaten Bandung Fraksi Golkar dari Daerah Pemilihan (Dapil) 7, Asep Yusuf Salim, S.Pd.I, melaksanakan reses masa sidang I tahun 2025 di RW 18 Komplek Puri Banjaran Asri, Desa Jagabaya, Kecamatan Cimaung, Kamis (6/11/25).
Kegiatan tersebut menjadi momentum penting bagi Asep untuk menjalin kedekatan politik dengan rakyat sekaligus meneguhkan komitmennya dalam memperjuangkan aspirasi konstituen.
Dalam suasana yang akrab dan penuh semangat kebersamaan, Asep membuka kegiatan dengan pemahaman mendalam tentang fungsi strategis DPRD. Ia menegaskan, anggota dewan bukan sekadar penyusun kebijakan, tetapi pilar pengawasan dan kontrol publik yang memastikan roda pemerintahan berjalan sesuai prinsip keadilan dan kepentingan rakyat.
“Kami di DPRD hadir bukan hanya untuk membahas anggaran atau perda, tetapi untuk memastikan setiap kebijakan benar-benar menyentuh kehidupan masyarakat. Itulah amanah politik yang saya pegang teguh,” ujar Asep dengan nada tegas disambut tepuk tangan warga.
Lebih jauh, Asep menilai bahwa reses merupakan roh dari representasi politik yang sejati. Dalam forum inilah, kata dia, rakyat memiliki ruang langsung untuk berbicara dan menyampaikan harapan tanpa sekat birokrasi. “Reses bukan seremonial, tetapi wujud nyata tanggung jawab politik wakil rakyat. Di sinilah saya diuji, apakah hadir sebagai suara rakyat atau sekadar nama di kursi dewan,” tuturnya.
Berbagai aspirasi masyarakat pun mengemuka, terutama terkait serah terima prasarana sosial (pasus) dan prasarana umum (pasum) Komplek Puri Banjaran Asri kepada Pemerintah Kabupaten Bandung.
Menurut Asep, persoalan pasum dan pasus bukan hanya soal administrasi, tetapi menyangkut hak publik atas tata kelola lingkungan yang tertib dan pelayanan dasar yang adil.
“Sebagai wakil rakyat, saya akan mengawal proses ini agar berjalan cepat, transparan, dan sesuai aturan. Masyarakat berhak atas kepastian hukum dan kenyamanan hidup di lingkungannya sendiri,” tegasnya.
Politisi Partai Golkar yang dikenal santun namun tegas itu juga menekankan pentingnya sinergi lintas elemen antara warga, pemerintah desa, dan Pemkab Bandung.
Menurutnya, semangat gotong royong dan kolaborasi adalah kekuatan utama untuk mewujudkan Kabupaten Bandung yang lebih maju dan mempunyai daya saing yang tinggi.
“Golkar selalu menempatkan rakyat sebagai pusat kebijakan. Kita ingin membangun daerah bukan dengan retorika, tapi dengan kerja nyata yang berpihak,” ucapnya mantap.
Sementara itu, Sri (43), perwakilan warga Puri Banjaran Asri, menyampaikan apresiasi mendalam atas kepedulian dan keteguhan Asep Yusuf Salim dalam mengawal kepentingan masyarakat.
“Pak Asep bukan tipe politisi yang hanya datang menjelang pemilu. Beliau selalu hadir di tengah warga, mau mendengar keluhan, dan menindaklanjuti secara nyata,” ujarnya.
Sri menambahkan, masyarakat membutuhkan sosok pemimpin seperti Asep yang tidak hanya berbicara di forum, tetapi bekerja di lapangan.
“Kami percaya, kalau semua wakil rakyat bekerja dengan hati seperti Pak Asep, rakyat tidak akan kehilangan harapan pada politik. Karena di tangan orang jujur dan berkomitmen, politik bisa menjadi jalan pengabdian, bukan sekadar kekuasaan,” tambahnya.
Melalui kegiatan reses ini, Asep Yusuf Salim menegaskan kembali komitmen politiknya untuk menjaga kepercayaan publik. Ia berjanji akan terus mengawal setiap aspirasi masyarakat hingga terealisasi dalam kebijakan daerah.
“Kepercayaan rakyat adalah mandat tertinggi. Dan selama saya masih diberi amanah, saya akan terus berdiri di garis rakyat — mengawal, menyuarakan, dan memperjuangkan apa yang menjadi hak mereka,” pungkasnya. *(Heri).













Discussion about this post