Surabaya,(BR.NET).- Jaksa penuntut umum ( JPU) Kejaksaan Negara( Kejari) Blitar, Jawa Timur, mengajukan kasasi usai paranormal Samsudin Jadab alias Gus Samsudin didiagnosa leluasa dalam permasalahan video aliran sesat yang membolehkan ubah pasangan
Plh Kepala Kejaksaan Negara Blitar, Syahrir Sagir berkata lekas mengajukan upaya hukum kasasi usai Majelis Hakim memvonis leluasa Samsudin serta 2 anak tersangka yang lain.
” Keputusan bebas ini pastinya kami selaku jaksa penuntut universal hendak melaksanakan upaya hukum kasasi,” kata Syahrir, kepada awak media, Rabu( 31/ 7).
Syahrir terdapat perbandingan anggapan majelis hakim ada dengan jaksa penuntut universal( JPU). Salah satunya JPU berkomentar ada perbuatan asusila dalam video tersebut. Sebaliknya hakim menyangka perihal itu bukan aksi kesusilaan.
” Jadi dari keputusan kemarin itu terdapat perbandingan anggapan antara jaksa penuntut universal serta pertimbangan majelis hakim, paling utama tentang kesusilaan, dari sana dilihat itu bukan perbuatan kesusilaan sehingga majelis hakim melepaskan,” jelasnya.
Sementara itu dalam dakwaan JPU kepada 3 tersangka telah penuhi faktor pidana, tetapi keputusan hakim berbeda.
” Dari kami JPU[menilai perbuatan Samsudin] sesungguhnya telah penuhi faktor bisa jadi hakim berkomentar lain, kita ajukan kasasi biar majelis hakim kasasi berkomentar lain,” katanya.
Paranornal cum influencer Samsudin Jadab Alias Gus Samsudin didiagnosa leluasa dalam permasalahan video aliran sesat yang membolehkan ubah pendamping. 2 anak buahnya pula dinyatakan tidak bersaah.
Majelis Hakim Majelis hukum Negara( PN) Blitar Arif Kurniawan berkata, Samsudin tidak teruji bersalah melaksanakan tindak pidana sebagaimana dakwaan jaksa.
Dalam masalah itu, Samsudin serta 2 anak buahnya didakwa melanggar pasal 27 ayat 1 Jo pasal 5 ayat 1 UU No 19 Tahun 2016 tentang pergantian UU No 11 Tahun 2008 tentang Data Transaksi Elektronik Jo Pasal 55 ayat 1 KUHP.
” Tersangka Samsudin tidak teruji bersalah secara legal meyakinkan melaksanakan tindak pidana sebagaimana diusahakan di dalam segala dakwaan,” kata hakim Arif Kurniawan, Senin( 29/ 7).
Mendengar putusan leluasa dari itu, 3 langsung tersangka melaksanakan sujud syukur di dalam ruang persidangan di hadapan majelis hakim.
” Kedua melepaskan tersangka oleh dakwaan jaksa penuntut universal,” ucapnya.
Gus Samsudin dituntut hukuman 2 tahun 6 bulan penjara dengan denda Rp 5 juta serta subsider 3 bulan kurungan. Sebaliknya 2 anak buahnya dituntut lebih ringan, ialah 1 tahun 6 bulan penjara. (one)
Discussion about this post