CILEUNYI (BR).- Penggunaan finggerprint ditiap kecamatan bagi para Aparat Sipil Negara (ASN) khususnya para guru, dapat dilihat sekali perubahan sikap setiap guru berkaitan dengan kehadiran mereka dengan adanya absensi elektrik melalui fingerprint, dan mereka hadir setiap hari.
Menurut Ketua Forum UPTD TK/SD Kab. Bandung, Drs. Ruswan Rustandar MSi, pada bandungraya.net, Senin (28/1) menuturkan penggunaan fingerprint di sekokah-sekolah sangat membantu dan menunjang dalam pembentukan karakter profesional seorang tenaga pendidik.
Namun hal tersebut menurutnya, masih perlu ditindaklanjuti oleh para pemangku kualitas penjamin mutu dalam hal ini adalah pengawas, karena ucap Ruswan bahwa fingerprint ini untuk sementara terminologinya adalah untuk kesejahteraan baik sertifikasi maupun tunjangan lainnya.
“Fingerprint ini masih dalam bentuk Cangkang yang diharapkan nanti isinya dapat terawasi baik oleh dinas pendidikan maupun kementerian, serta diharapkan dapat muncul dan terhubung pula ke Dapodik masing-masing sekolah,” paparnya.
Dijelaskan Ruswan, untuk sementara ini penggunaan fingerprint belum bisa terhubung baik ke kepegawaian dinas pendidikan maupun ke BKPPSDM kabupaten Bandung.
Hal tersebut disampaikan Ruswan Rustandar disela-sela penyelenggaraan sosialisasi sertifikasi yang digelar di SDN Percobaan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Senin (28/01) kemarin, selain itu Ruswan sangat mengapresiasi penyelenggaraan absensi melalui fingerprint, namun terkait harga pembelian dan penjualan unit fingerprint itu diluar kafasitas dan sepengetahuannya. (BR.01)
Discussion about this post