Bandungraya.net-Solokanjeruk | Menjelang dua tahun satuan pendidikan menjalankan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) akibat pandemik Covid-19. Berbagai kalangan mengapresiasi inovasi PJJ yang dijalankan para tenaga kependidikan, dimana para tenaga pendidik dituntut berinovasi menciptakan strategi baru dalam menyiapkan layanan terbaik untuk anak didik dimasa pandemi. Sejatinya kerinduan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran secara langsung, menjadi hal yang diidamkan, baik yang timbul dari siswa itu sendiri maupun dari para stakeholder pendidikan yang ada.
Dikatakan Koordinator wilayah (Korwil) pendidikan Kecamatan Solokanjeruk, Drs. Kusnaedi, kepada bandungraya.net diruang kerjanya beberapa waktu lalu, dalam teknis pembelajaran tatap muka (PTM) adalah bentuk pembelajaran paling efektif. Akan tetapi dalam pengambilan langkah dan tindakan tersebut, haruslah bijak, jangan sampai PTM menjadi klaster baru penyebaran virus corona.
“Kita harus mengambil tindakan tepat untuk menghindari agar ini tidak menjadi dampak yang permanen dan satu generasi menjadi terbelakang atau tertahan perkembangan dan kesehatan mental anak,” katanya.
Lebih lanjut Kusnaedi menegaskan, aturan PTM yang akan diberlakukan Juli mendatang, para stakeholder janganlah abai dan tetap fokus pada maksud awal, yakni penekanan penyebaran covid 19.
” Saat ini, kami telah siap dan menunggu instruksi dari pemerintah, dalam teknik pembelajaran harus melaksanakan protokol kesehatan yang lengkap. Hal itu agar proses PTM nanti dapat berlangsung dengan aman dan terbebas dari potensi penularan covid 19,” tegas Kusnaedi. (BR-07)
Discussion about this post