BANDUNG BARAT (BR).-Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Bandung Barat ke 13 tahun ini dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19 yang menguji daya juang, menguji pengorbanan, menguji kedisiplinan, menguji kepatuhan, menguji ketenangan dalam mengambil langkah kebijakan yang cepat dan tepat.
Bupati Bandung Barat H. Aa Umbara Sutisna mengatakan penyebaran virus corona di Kabupaten Bandung Barat sangat berpengaruh terhadap tatanan aspek kehidupan masyarakat. Baik aspek sosial, budaya, ekonomi hingga kegiatan keagamaan.
“Kabupaten Bandung Barat sempat menjadi daerah rawan Covid-19. Sejak ditemukannya klaster GBI pada Maret lalu. Alhamdulillah saat ini Bandung Barat berhasil masuk zona biru, setelah beberapa kali diberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB),” kata Bupati Umbara.
Saat ini, masyarakat Kabupaten Bandung Barat sedang bersiap menyambut era baru dengan menerapkan adaptasi kebiasaan baru (AKB) dalam menjalankan kehidupan sehari-hari dengan selalu menerapkan protokol kesehatan.
“Semoga dengan semangat hari jadi Kabupaten Bandung Barat ke 13 ini dapat dijadikan momentum untuk mewujudkan masyarakat sehat menuju Bandung Barat kuat,” tandasnya.
Evaluasi capaian kinerja
Mengenai capaian pembangunan tahun 2019, Bupati Umbara menjelaskan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2019. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mencapai 68,27 atau naik sebesar 0,81 poin dari tahun 2018 yang terbentuk dari indeks kesehatan sebesar 80,28, kemudian indeks pendiidkan sebesar 60,21 dan indeks daya beli sebesar 65,82.
“Sedangkan presentase penduduk miskin mengalami penurunan menjadi 9,38 persen dan laju pertumbuhan penduduk menjadi 0,73 persen,” jelasnya.
Bupati menambahkan, perekonomian Kabupaten Bandung Barat juga terus mengalami pertumbuhan. Berdasarkan harga konstan 2010, angka produk domestik regional bruto (PDRB) mengalami peningkatan menjadi 5.50 persen.
“Angka tersebut lebih cepat dibandingkan laju pertumbuhan ekonomi tahun 2017 yang hanya mencapai 5,21 persen. Kenaikan PDRB ini murni disebabkan oleh meningkatnya produksi di seluruh lapangan usaha, tanpa dipengaruhi inflasi,” paparnya.
Sementara itu, dalam. APBD 2019, pendapatan daerah ditargetkan sebesar Rp 3.02 triliun terealisasi sebesar 95.97 persen atau Rp 2,90 triliun yang diperoleh dari pendapatan asli daerah (PAD) yang terealisasi sebesar Rp 527.88 miliar atau 88,51 persen dari target Rp 596,50 miliar.
Sementara dalam urusan pekerjaan umum dan penataan ruang, persentase panjang jalan yang dibangun dalam kondisi baik meningkat menjadi 72,37 persen.
“Sedangkan pada urusan sosial, angka penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang tertangani meningkat menjadi 51,93 persen dan melampaui target RPJMD sebesar 49,73 persen.
“Pemkab Bandung Barat senantiasa berusaha mewujudkan visi beserta misi dalam rangka meningkatkan kualitas pembangunan. Demi terwujudnya masyarakat Kabupaten Bandung Barat yang lebih sejahtera,” kata Bupati. (BR.09)
Discussion about this post