Soreang ( BR. ) Diberlakukannya Lockdown hingga sejumlah 700 ribu siswa diwilayah Kabupaten Bandung, mulai dari Paud, tk, SD, SMP, SMA dan smk, harus belajar dirumah, dengan pola E-Learning, hingga batas waktu yang masih Tentatife berubah.
Sementara Seorang Pakar dan Tokoh Pendidikan yang ada di kab. Bandung Prof. Dr. H. Toto Sutarto Gani Utari M. Pd pada bandungraya. net melalui pesan singkat whatsApp mengatakan bahwa sekarang sudah terbukti, bahwa pembelajaran menggunakan sistem IT masih sebuah khayalan, ujarnya.
Akunya, saya sudah 2 minggu ngajar mahasiswa pascasarjana guru guru hampir semua mengeluh dan angkat tangan, bahwa melaksanakan pembelajaran online terutama guru SD dan SMP, mereka mengatakan bahwa pembelajaran tatap muka wajib, ini salah satu ungkapan mahasiswa pascssarjana, imbuhnya.
” Profesor benar bakwa pembelajaran tatap muka itu tidak bisa ditinggalkan dan ilmu pendidikan wajib dikuasai oleh guru, sekarang kami melempar handuk putih menyatakan menyerah, betapa sulitnya melaksanakan pembelajaran daring “.lontaran masiswa fasca sarjana. Jelas Toto.
Menurut Mereka, semua yang dipasarkan oleh kemendikbud sebatas kata kata, pada dasarnya mereka tidak mengalami langsung seperti kami, betapa sulitnya pembelajaran daring apalagi guru di pedesaan.
“Maafkan kami selama ini selalu berargumen terlalu jauh dalam diskusi, ternyata sekarang diperlihatkan bahwa benar dampak dari Penanggulangan Penyebaran Coronavirus disease (covid-19) kami butuh Profesor,” imbuhnya (red)
Discussion about this post