SOREANG (BR).- Saling tuding terjadi di lapangan berkaitan dengan pembelian Fingerprint ditiap SDN Se kabupaten Bandung dengan harga Rp. 2,5 Juta rupiah persekolah. Seperti yang terjadi diwilayah Uptd TK/SD yang ada di kabupaten Bandung.
Belum lama ini Kepala SDN Sugihmukti Kecamatan Pasirjambu, Dudung pada wartawan mengaku bingung dengan harga fingerprint yang mahal. Meski begitu, ia mau tidak mau tetap harus membelinya dengan harga Rp 2.5 juta.
Menurutnya, di sekolah ia tidak terdapat jaringan listrik. Jaringan listrik bisa diperoleh dari kincir dengan jarak 30 Km dari Kampung Kendeng ke SDN Sugihmukti. Diakuinya Ia pun tetap mengusahakan agar alat tersebut dipasang sebab perintah dari kepala UPT kecamatan Pasirjambu kab. Bandung.
“Saya sudah beli barang dari Dinas dan beli kabel sepanjang 1000 meter untuk menyambung listrik,” katanya. Dia mengatakan, lokasi sekolahnya dari perkotaan ( terminal Ciwidey) jaraknya sangat jauh sehingga jika menggunakan kendaraan umum sekitar 3 jam.
Saat dihubungi Kepala UPTD TK/SD Kec. Pasirjambu H. Dadan Ridwan membenarkan bahwa di kecamatan Pasirjambu Finggerprint dijual dengan harga Rp. 2,5 Juta rupiah per SDN, dan itu sama terjadi pula dikecamatan Ciwidey, dan kecamatan lainnya yang ada dikabupaten Bandung, aku Dadan.
Lain halnya yang terjadi di wilayah kecamatan Ciwidey, dimana ketua Cabang PGRI dan Ketua MKKS dikantor UPTD pada wartawan menuturkan bahwa pembelian Fingerprint dikecamatan ciwidey kesekolah dijual dengan harga Rp. 2 juta rupiah, sementara hasil check Re Check dilapangan para kepala sekolah membeli dengan harga Rp. 2,5 Juta rupiah.
Dengan keluarnya tanggapan dari Ketua Cabang PGRI dan MKKS Ciwidey seolah olah mereka siap diklarifikasi oleh pihak manapun, dan merasa bahwa dikecamatan Ciwidey yang paling steril..???
Sedangkan dalam pemberitaan sebelumnya salah seorang Kepala Sekolah di Kecamatan Arjasari hanya cukup mengocek Dana sebesar Rp. 1 Juta rupiah saja disekolahnya sudah bisa melakukan absensi dengan sistem Elektrik ( Pingerprint ) hal tersebut disampaikan salah seorang Kepala SDN di kecamatan Arjasari yang berinisial HS saat dihubungi bandungraya.net melalui telpon genggamnya. (BR. 01)
Discussion about this post