Sumedang (BR).- Weight Faltering atau dikenal dengan (Faltering Growth atau Failure to Thrive) adalah istilah yang digunakan ketika bayi dan anak kecil, berat badannya tidak bertambah secepat yang diharapkan untuk usia dan jenis kelamin mereka. Bahkan dalam beberapa kasus, berat badannya justru turun.
Demikian disampaikan Press lereas Humas Setdakab Sumedang, kepada awak media pada Jumat (31/3), bahwa hal ini paling sering terjadi pada bayi yang masih berada dalam periode ASI eksklusif.
“Kondisi ini, tidak bisa disepelekan. Karena jika dibiarkan berlarut-larut, dapat meningkatkan risiko stunting pada anak,” ungkapnya.
Seperti halnya, dijelaskan Sekda Sumedang Herman Suryatman, saat giat di kantor Kecamatan Darmaraja (30/3), bahwa ada fenomena baru, jadi bukan hanya new zero stunting yang akan kita berikan perhatian serius, tetapi juga weight faltering.
“Ternyata laporan yang diterima dari Kapus UPTD Darmaraja, terdapat ada 400 kurang lebih anak kurus, itu akan kita treatment ,” paparnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala UPTD Puskesmas Darmaraja Herni, melaporkan anak yang mengalami weight faltering akan dikelompokkan dalam kategori miskin ekstrim dan yang mampu.
“Untuk yang mampu akan kita lakukan edukasi, terutama untuk keluarganya agar memenuhi sesuai kebutuhan kalori. Sedangkan yang miskin atau tidak mampu itu akan kita danai, insyaallah untuk dananya ada suport dari Pemkab dan donatur dari intansi,” tuturnya.
Menurutnya, di Darmaraja sendiri saat ini sudah dibentuk setiap instansi menjadi Bapak Ibu Angkat untuk anak-anak yang stunting termasuk weight faltering. (BR-10)
Discussion about this post