Majalaya (BR).- Upaya untuk meningkatkan kemampuan membaca, menulis siswa dan meningkatkan mutu pendidikan serta sebagai pengembangan dari Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti pada Anak.
Menurut Kepala SMAN 2 Majalaya Drs. Tedi Hermanto M.M.Pd., untuk membangkitkan kemampuan minat baca dan menulis atau yang disebut literasi, pihaknya akan segera membangun kantin pojok baca, yang mana kemampuan ini juga tidak bisa dilepaskan dari kemampuan menyimak dan berbicara. Dengan demikian, Sekolah ini dianggap perlu untuk ada dan menyediakan fasilitas literasi pojok baca tersebut.
“Literasi identik dengan kemampuan menyeluruh keterampilan berbahasa yang terdiri dari kemampuan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Kesemua itu perlu terus dipelajari, dilatih, dan dibiasakan secara konsisten,” katanya.
Upaya menanamkan budaya literasi agar seorang anak dapat mengembangkan kemampuan membacanya adalah dengan cara pembiasaan membaca di rumah dan sekolah. Sehingga dengan adanya kemampuan membaca, kemampuan menulis seseorang tentu saja akan tumbuh.
Membudayakan kebiasaan membaca harus dilatih secara kontinyu, dengan demikian kemampuan literasi mampu menjadi jantung dari semua proses pendidikan mulai dari pendidikan prasekolah sampai ke perguruan tinggi.
Salah satu cara untuk menjadikan literasi sebagai jantung dalam proses pendidikan anak didik dengan menyediakan buku-buku di sekolah. Artinya membentuk budaya literasi siswa, sekolah menyediakan fasilitas untuk mewujudkan budaya gemar membaca seluruh warga sekolah, upaya yang dapat dilakukan dengan memperkenalkan buku pada seluruh warga sekolah dan membuat pojok baca.
Pojok baca merupakan program dimana setiap kelas diharuskan membuat sudut tempat para siswa-siswi membaca, program ini sangat bermanfaat karena siswa diarahkan untuk menjadi produktif dalam hal membaca. Buku-buku yang disediakan dalam pojok baca bisa tentang pendidikan, ilmu pengetahuan, buku fiksi, buku koleksi peserta didik sendiri, dan beberapa karya siswa yang bernilai seni agar memiliki kesan lebih indah. Sehingga mereka dapat bertukar pinjam dengan teman-temannya.
Pengembangan minat baca siswa melalui pojok baca mempunyai beberapa manfaat pojok baca dapat merangsang siswa untuk lebih gemar membaca dan memiliki daya pikir yang baik.
“Kami berharap dengan adanya pojok baca akan memberikan kesadaran akan Gerakan Literasi Sekolah memberi manfaat bagi semua warga sekolah dan dapat mengangkat minat baca. Kesadaran akan pentingnya berliterasi akan membuka mata bahwa dengan membiasakan diri membaca dapat mengubah hidup dan jalan pikiran. Tinggi rendahnya minat baca suatu bangsa amat menentukan kualitas sumber daya manusia, sedangkan kualitas SDM sangat menentukan perkembangan suatu bangsa,” jelas Tedi. (BR.09)
Discussion about this post