Garut, (BR.NET).- Iyan Cahyana (50) pedagang cuanki di Pantai santolo Pamengpeuk sejak tahun 1997 digelutinya, saat ngobrol santai dengan awak media bandungraya.net menceritakan manis pahitnya jualan cuanki di Area Pantai Santolo.
Semenjak tahun 1997 Iyan Cahyana yang sudah dikaruniai 5 anak dari istri Nurhayati (40), sampai saat ini berdagang cuanki di pinggir Pantai Santolo Pamengpeuk Garut.
“Alhamdulillah dari hasil usaha keras dan ketekunannya saya pernah memiliki 13 pedagang cuanki yang berjualan di wilayah Pantai Santolo, sayang helang, karang papak,”ucapnya, Minggu (24/12/2023).
Lanjut Iyan dari hasil jualan cuankinya, saat itu Iyan bisa membiayai anak yang ke 4 untuk kuliah di Universitas ternama di Kota Garut, saat ini sudah menginjak semester 7.
Seiringnya waktu roda terus berputar dengan adanya pandemi covid-19 yang melanda di negara ini, akhirnya pendapatan berkurang hinggga para pedagang pun mulai berhenti, yang akhirnya ke 13 pedagangnya pun meninggalkannya.
Namun Iyan tidak putus asa walaupun tidak memiliki pedagang Iyan terus berjualan Cuanki, saat hari libur seperti libur Nataru (natal dan tahun baru) Iyan memboyong istrinya untuk ikut berjualan, lumayan untuk tambah-tambah pendapatan.
“Kalau musim libur Nataru dan Idul Fitri bisa menghabiskan 3-5kg bahan baku untuk pembuatan cuanki, kalau hari-hari biasa mah untuk menghabiskan 3kg itu sampai 3 hari,”pungkas Iyan. ***
Discussion about this post