Bandungraya.net-Soreang, | Dalam kehidupan individu tidak terlepas dari karakter orang itu sendiri, dan itu ada serta melekat pada diri kita semua.
Menurut Prof. DR. H. Toto Sutarto Gani Utari M. Pd, Ia menuturkan bahwa Karakter sudah ada sejak mahluk hidup diciptakan, karena karakter merupakan prilaku permanen setiap mahluk hidup, Prilaku itu sendiri muncul karena proses belajar, Tutur Dia Selasa 12 Oktober 2021.
Menurutnya, ” mengapa baru sekarang, setidaknya di tahun 1990an karakter baru mulai rame dibicarakan? Karena mulai bermunculan karakter-karakter ekstrim di masyarakat”.
Karakter bisa dilihat pada orang lain, karena pemiliknya cenderung tidak tahu atau tidak menyadari bahwa dirinya memiliki karakter tersebut, Sering orang memberi nasehat pada orang lain agar tidak berprilaku seperti yang biasa dilakukannya, orang yang mendapat nasehat merasa disudutkan karena yang bersangkutan tidak merasa dirinya seburuk itu, bahkan sering orang memberi nasehat kepada orang lain, padahal dirinya juga berprilaku seperti itu. Begitulah karakter, bisa dilihat pada orang lain dan tidak bisa dirasakan atau disadari yang ada pada dirinya sendiri, Paparnya.
Lebih Jauh Prof. Toto menjelaskan bahwa semua orang berkepentngan dengan karakter orang lain, munculah upaya membentuk karakter, siapa yang paling diharapkan untuk membentuk karakter?.
” Dengan sendirinya mereka yang profesinya membangun prilaku, yaitu para pendidik, semua laras ditujukaan kepada para pendidik yang pelurunya berupa tanggung jawab terhadap karakter bangsa, prilaku menyimpang para peserta didik, kurikulum yang mengutamakan affektif, dan peluru-peluru lain yang di arahkan ke pendidik.
Berhasilkah para pendidik menepis semua peluru tersebut?, sulit dinyatakan berhasil, karena ternyata dari tahun 1990an hingga saat ini karakter bangsa semakin tidak membnggakan, penyimpangan prilaku peserta didik justru semakin mengemuka saat ini, kurikulum yang mengutamakan affektif semakin membingungkan para pelaksana Pendidikan di lapangan, Jadi ada yang salah pada semua upaya membangun karakter bangsa,” Kata Dia.
Pada Tahun 2017 di Kabupaten Bandung diadakan lounching Penguatan Pendidikan Karakter yang diselengarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, yang langsung pembuka kuncinya juga Dirjen GTK saat itu Dr. H. Sumarna, para pembicaranya tiga orang Profesor termasuk saya salah seorangnya, Akunya.
Masih menurut Prof. DR. H. Toto Sutarto Gani Utari M. Mp Mengapa tidak bisa mewarnai Pendidikan karakter yang diharapkan? Karena yang ditawarkan pada lounching tersebut tidak menjadi soko penguatan Pendidikan karakter Nasional, Dimana kesalahan utama dari semua ini? Sangat mendasar, yaitu tidak dipahami apa itu karakter dan bagaimana terbentuknya, Juga tidak dipahami apa yang mendasari domain Affektif, itu yang tadi disampaikan membingungkan pelaksana Pendidikan di lapangan, Jelasnya.
Lantas bagaimana seharusnya? Sangat Panjang dibicarakan di sini, harus dimulai dari merumuskan program dengan benar dan kesungguhan, Tukas H. Toto (BR.01)
Discussion about this post