Rancabali (BR).- Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung H. Asep Kusumah menjelaskan, Kabupaten Bandung memiliki asset yang luar biasa khusunya dibidang potensi alam dan lingkungan. ” Karena memiliki potensi wilayah PTPN dan Perhutani, pemerintah Kabupaten Bandung melakukan kerjasama untuk pemanfaat berbasis konservasi,” akunya.
Asep menjelaskan, saat ini alam sudah banyak meminta pertolongan karena kondisinya sebagian rusak karena perlakukan oknum. Oleh karena itu, dirinya menghimbau kepada semua warga Kabupaten Bandung untuk bersama sama menjaga dan melestarikan alam.
”Ketika konservasi diberlakukan, masyarakat kabupaten bandung tidak akan lagi saat kemarau kekurangan air dan saat musim hujan kebanyakan air bahkan bisa kebanjiran. Dengan demikian, mari bersama menjaga alam bersama sama,” tuturnya.
Sementara itu, Administratur Perhutani KPH Bandung Selatan Tedy Sumarto dilokasi Petak 84 Patengan mengakui bahwa pihak pemerintah Kabupaten Bandung, Perhutani dan masyarakat hutan tengah menjalin kerjasama untuk pemanfaat hutan social.
”Intinya hutan ini harus tetap dijaga agar lestari, namun masyarakat disekitarnya tetap sejahtera. Kami (Perhutani) bersama pemerintah Kabupaten Bandung konsen bekerjasama untuk pemanfaatan hutan berbasis konservasi ( Hutan Sosial) sesuai dengan Konsep Bapak Presiden RI , dijelaskannya bahwa seluruhnya ada 3000 Hektar, 5 Hektar di Petak 84 tengah dirintis dengan LMDH, pemerintah Desa, dan BumDes, dengan konsep Hutan Ceria” akunya.
Menurut Tedy, pihaknya melakukan kerjasama untuk pemanfaat hutan agar masyarakat sejahtera, Dengan konsep hutan ceria, masyarakat hutan, pemerintah desa akan membentuk wisata dengan konsep alam.
”saat orang atau pengunjung datang ke lokasi wisata alam tersebut, akan merasakan wisata yang berbeda dengan lokasi lain. Karena memang kami buat wisata dengan konsep yang memberikan edukasi dan pembelajaran tentang menjaga alam,”.
Diutarakan Tedy pula, bahwa saat para pengunjung akan masuk kelokasi wisata nanti akan diukur dulu dengan oxsymetri kadar oxsigen dalam darahnya, level stresnya, dan saat pulang kita ujur kembali apakah ada penurunan kedua faktor tersebut.
“Untuk pengelolaan nanti dilokasi wisata ” Hutan Ceria ” ada Perhutani, LMDH, pemerintah Desa dan BumDes Desa Patengan,” pungkas Teddy. (BR.01)
Discussion about this post