Bandung (BR).- H. Yoga Santosa MBA sebagai Kader Partai Golkar menolak keras RUU HIP, hal ini disampaikannya dalam musyawarah bersama SOKSI sepekan kebelakang.
Dan Menurutnya, PANCASILA, Sebagai ideologi dan falsafah bangsa adalah menjadi sumber dari segala sumber hukum untuk menguatkan sebuah tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara yang dijadilan landasan dalam pembentukan peraturan perundang-undangan di NKRI.
Oleh karenanya kata dia, Pancasila juga merupakan sebuah landasan ideal yang dapat menjadi perekat semua kelompok masyarakat, Pancasila diyakini merupakan kristalisasi dan menjadi titik temu (common platform) bagi keberagaman suku, agama, ras dan budaya serta latar belakang yang berbeda dan hidup di Indonesia.
” Dalam pandangan perspektif itulah SOKSI sebagai salah satu ormas TRI KARYA yang menjiwai kekuatan nasional dan yang selama ini telah dan ikut berjuang mempertahankan Pancasila sebagai Ideologi negara maka menjadi sangat penting bagi SOKSI untuk hadir dan mengingatkan kembali, kepada semua pihak dan KOMPONEN bangsa untuk tetap WASPADA, konsisten dan tidak menganggap sepi akan hadirnya ANCAMAN yang sangat membahayakan ideologi Pancasila dari SEMUA kelompok ekstrim yang mencoba meruntuhkan ideologi PANCASILA “.
Dikatakan Yoga, sejarah membuktikan, berbagai upaya berupa penghianatan dalam rangka penggantian ideologi negara yang telah menjadi kesepakatan bangsa Indonesia, pernah dilakukan oleh mereka yang tidak percaya dan berkehendak mengkhianati keluhuran nilai-nilai Pancasila.
” Catatan sejarah sebagai fakta yang tak terbantahkan telah merekam usaha mereka yang berkeinginan mengganti ideologi Pancasila dengan melakuka berbagai aksi pembrontakan. Tetapi PANCASILA SAKTI mampu menghalau dan menghadapi berbagai tragedi diantaranya adalah upaya kudeta PKI melalui Gerakan Tiga Puluh Setember (Gestapu) pada tanggal 30 September 1965, Peristiwa terakhir ini menelan korban baik TNI maupun warga sipil dengan jumlah yang diperkirakan jutaan orang,” tuturnya.
Hari ini tegas Yoga, Indonesia sudah memasuki babak baru era kebebasan dan demokratisasi namun masih ada sebagian kelompok masyarakat yang mencoba memutarbalikkan fakta, Mereka berusaha membangun dan menggiring opini bahwa PKI adalah korban, bukan pelaku pengkhianatan sebagaimana yang dibuktikan oleh saksi mata dan tercatat dalsm sejarah sejarah kelam.
Mereka para PENGHIANAT itu secara sistematis terus menerus membangun persepsi publik, melalui buku, media massa dan media sosial. Padahal, peristiwa pengkhianatan PKI pada 30 September tahun 1965, dari sudut pandang ilmiah akademik, masih banyak versi, tapi secara historis, filosofis, yuridis dan sosiologis, ajaran komunisme / marxisme – lenisme sangat bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, Pungkas H. Yoga Santosa Calon Bupati Bandung Periode 2020 – 2025. (red)
Discussion about this post