PASIRJAMBU (BR).-Para pelaku usaha stroberi di Kecamatan Pasirjambu, Ciwidey, dan Rancabali (Pacira) meminta perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung. Hal itu seiring menurunnya produktifitas buah stroberi lantaran cuaca buruk.
Salah seorang pelaku usaha yang juga Ketua Kelompok Tani Barokah Desa Sugihmukti Pasirjambu, Riswan mengatakan, penurunan produktivitas buah stroberi ini sudah terjadi sejak satu tahun terakhir. Untuk itu pihaknya berharap ada bantuan pemerintah setempat.
“Saya misalnya bila sebelumnya panen itu mencapai 1 ton perhari, kini hanya tersisa 300 kilogram. Jadi menurun 75 persen dan kondisi ini terjadi hampir merata di semua pertanian stroberi di Pacira (Pasirjambu, Ciwidey, Rancabali),” ujarnya, seperti dikutip Rmoljabar.com Selasa (10/7).
Menurut Riswan, cuaca buruk jelang musim kemarau, serangan hama, menjadi pemicu merosotnya hasil panen stoberi dikawasan objek wisata Bandung Selatan. Selain itu juga ketatnya persaingan bisnis menjadi permasalahan lain yang harus dihadapi.
“Stroberi yang menurun produktivitasnya itu varietas early bright sedangkan varietas california masih bisa bertahan tapi varietas ini dari rasa, warna dan bentuk jauh dibawah varietas early bright dan harganya pun hanya sekitar Rp20.000 per kilogram,” katanya.
Aktivis pertanian Pacira, Dede Badru Munir mengakui jika saat ini terjadi pergeseran sentra stroberi di kawasan itu. Semula Pacira dikenal wilayah pertanian stroberi kini pemilik lahan beralih ke sayuran karena menganggap tidak menguntungkan lagi.
“Makanya harus dilakukan pemulihan tanah, pemurnian bibit tanaman. Pemerintah harus melakukan penyelamatan karena jika terus dibiarkan, pelaku usaha buah stroberi yang mayoritas petani terancam kehilangan mata pencaharian karna jumlahnya ribuan,” ucapnya. | BR-04
Discussion about this post