Bandungraya.net – Jakarta | Dugaan kasus pungutan liar (pungli) bantuan sosial (bansos) selama pandemi Covid-19 masih terjadi. Hal itu diakui Menteri Sosial, Tri Rismaharini.
Dilansir cnnindonesia.com, Risma mengakui pihaknya banyak menerima laporan soal dugaan pungli bansos. Dugaan pungli itu terjadi di Jawa maupun luar Jawa.
Kendati demikian, mantan Wali Kota Surabaya itu enggan menyebutkan secara rinci daerah-daerah mana saja yang melaporkan kasus tersebut.
“Banyak. Aku lupa, ada di Jawa dan luar Jawa,” kata Risma dalam jumpa pers di kantor Kementerian Sosial, Selasa (3/8/2021) dikutip dari CNN Indonesia.
Risma menyebut bahwa kasus itu sedang ditangani kepolisian dan Kejaksaan. Menurutnya, dugaan pemotongan bansos merupakan perkara yang sulit ditangani karena penanganan kasusnya membutuhkan sumber daya dan waktu yang tak singkat.
Ia mencontohkan kasus dugaan pemotongan bansos Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Tangerang yang memeriksa sekitar 4 ribu warga penerima, oleh Kejaksaan setempat.
Bukan saja jumlah saksi yang terlalu banyak diperiksa, tambah dia, namun juga menyita waktu yang tak sebentar.
“Memang kan, butuh waktu, dan butuh sumber daya manusia yang cukup besar untuk tangani ini karena saksinya demikian banyak,” pungkasnya. (Red)
Discussion about this post