Bandungraya.net-Banjaran | Permintaan masyarakat pada konsumsi daging ayam kampung saat ini sangat tinggi, dengan kandungan protein yang tinggi dan rendah lemak dibanding ayam ras atau broiler.
Namun demikian, terdapat kendala pada ketersediaan daging ayam kampung ini karena pada umumnya ayam kampung hanya diumbar sembarang tidak terkoleksi kandang indoor seperti ayam broiler. Imbasnya produktifitas pada ketersediaan daging ayam kampung sangat terbatas tidak bisa continue seperti daging ayam broiler yang selalu ada dipasaran.
Oleh sebab itu paguyuban peternak yang bernama “Riung Peternak Ayam Kampung Manunggal” yang bersekretariat di Kampung Ciceret, RT. 03 RW. 11, Desa Ciapus, Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung, yang diketuai Toto Ali Permana mengatakan, tujuan dibentuknya paguyuban ini melihat potensi untuk berternak ayam kampung masih sangat prospek khususnya pasar di Kabupaten Bandung umumnya luar daerah dan yang pasti masih terbuka lebar dari sisi bisnisnya juga, agar suplai daging ayam kampung terus ada tidak musim musiman dengan konsistensi genetik ayam kampung asli tanpa silangan ayam lainnya.
“Saya melihat prospek yang bagus di ayam kampung ini dengan masih minimnya daging ayam kampung yang beredar dipasaran tapi permintaan tinggi, saya berinisiatif membentuk kelompok dengan pengurus lain agar bisa mensuplai konsumsi pasar yang masih kekurangan,” katanya.
“Dan yang pasti peternak kita konsisten ayam kampung asli,” tambah Ali.
Paguyuban peternak “Riung Ayam Kampung Manunggal” menggelar acara evaluasi triwulan untuk mendiskusikan hasil kinerja kelompok dari hulu sampai hilir dengan dihadiri ketua Koperasi Peternak Ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KOPAKUB) Pusat Dr. Yadiman, SH,.MH dan praktisi peternakan Teddy Sunandar, pada Minggu (26/09/21).
Yadiman mengatakan, paguyuban peternak “Riung Peternak Ayam Kampung Manunggal” ini harusnya didampingi dari Pemerintah setempat juga, karena sistem internal di paguyuban tersebut sudah berjalan baik dari mulai divisi indukan, penetasan, pembesaran dan pengolahan hasil panen yang di buat menu olahan siap saji.
“Harusnya jika ada acara seperti ini undang saja dari Dinas Pertanian yang menangani bidang peternakan, supaya bisa mensupport dan mendampingi kelompok ternak ini, karena sudah berjalan baik agar bisa lebih berkembang lagi, saya lihat paguyuban peternak ini sangat berpotensi menjadi lebih berkembang dengan sistem yang sudah berjalan ini,” jelasnya.
Hal itu juga diharapkan oleh ketua paguyuban Toto Ali Permana, agar pemerintah setempat khususnya Dinas Pertanian Kabupaten Bandung bidang peternakan bisa mendukung atau mengedukasi kelompok ternak ayam kampung ini agar semakin bisa berkembang, karena menurut Ali peternak ayam yang konsisten berkecimpung di ayam kampung asli ini sangat sulit bahkan bisa di hitung dengan jari.
“Saya berharap dinas terkait bisa mendukung program-program kelompok ternak kami, yang sebetulnya sudah berjalan sebelumnya, harapan kedepan bisa lebih berkembang lagi dengan pemerintah bisa mendampingi kelompok ternak ayam kampung ini,” ujarnya. (BR-07)
Discussion about this post