Bandungraya.net-Garut | Anggaran Dana Desa tahap 2 untuk tahun 2021, mundur dari biasanya, tahun tahun kebelakang DD (dana desa) tahap 2 biasanya paling telat awal Agustus, tapi entah kenapa tahun 2021 mundur sampai bulan Oktober.
Dadan Daman selaku kepala Desa Jatisari yang baru menjabat kurang dari 4 bulan ini merasa kewalahan dengan program-program yang sudah ada dalam APBDesa sebelumnya, terutama dalam kegiatan pengeboran sumur bor yang diperuntukan untuk pengairan sawah warga yang tadah hujan.
“Terus terang dengan waktu yang meped, bagi saya sangat tertekan dalam pengerjaan LPJ (laporan pertanggung jawaban), pengerjaan sumur bor untuk tahap 2 ini hanya ada 2 titik, di Kampung Bojong, dan Kampung Cihuni, namun keduanya belum membuahkan hasil yang diharapakan,” ujar Dadan, Minggu (07/11).
Sementara menurut Mang Ano pemborong pekerjaan sumur bor menjelaskan, pengerjaan sumur bor tidak bisa disamakan dengan pengerjaan TPT atau pengerjaan Hot mix jalan dan lain sebagainya yang bisa ditentukan waktu kapan selesainya, dalam pengerjaan sumur bor, itu semua tidak berlaku, dan tidak bisa ditarget harus rampung sekian hari, dalam pengerjaan sumur bor banyak kendala yang tidak bisa diduga.
Meskipun belum terlihat hasilnya, Dadan terus memantau jalanya pengerjaan sumur bor dan memotivasi para pekerja pembuatan sumur bor supaya semangat.
“Kita hanya bisa berusaha dan ber Do’a agar pengerjaannya cepat selesai, saya ingin melihat warga Jatisari Kecamatan Karangpawitan bisa secepatnya menikmati air sumur bor ini, semoga dengan adanya sumur bor ini, kedepanya para petani bisa mengolah sawah setiap musim,” harap Dadan. (BR.27)
Discussion about this post