Katapang (BR).- Putra Sunda Sawawa Gelar khitanan Masal dan Santunan khaum Dhuafa Kerjasama dengan Klinik Bina Sehat hadir Kepala Desa Banyuasri, Karang taruna Junti Girang (Rabu, 07/09/ 2022) Bersama orang tuanya, mereka tengah menanti giliran untuk dikhitan secara gratis. Program khitan massal gratis ini di lakukan oleh Putra Sunda Sawawa di Desa Banyuasri kecamatan Katapang Kabupaten Bandung.
Salah satu pesertanya khitan masal Roby rohiman . Bocah berusia 3,5 tahun ini datang bersama ayah dan ibunya. untuk dikhitan.
“Dari kemarin sudah hitung hari terus. ‘Sekarang hari apa? Berapa hari lagi, Ma?’, gitu. Memang anaknya sendiri sudah ingin dikhitan,” cerita Ibu entin, ibu dari Roby.
Entin bersyukur dengan adanya khitan massal gratis ini. Sebab, di tengah pandemi, ia tak perlu mengeluarkan biaya di luar kebutuhan bulanannya.
Entin melanjutkan ceritanya. Roby adalah anak ke empat dari empat bersaudara. Kedua kakaknya sudah dikhitan beberapa tahun lalu.
“Kakaknya suka takut-takutin dia, katanya nanti pakai gunting besar. Tapi, untungnya Roby mah biasa aja. Dia tetap berani dan mau buat dikhitan. Soalnya teman-teman dia juga sudah pada dikhitan. Jadi semangat,” tutur entin .
Biasanya setelah dikhitan, anak-anak kerap meminta hadiah. Saat ditanya apa hadiah yang diinginkan, Raihan sumringah menjawab, “Mau mobil remote”.
Menanggapi kegiatan ini, Ketua Panitia Khitanan Masal Ade Bom bom permana menjelaskan, pembagian khitan di desa Banyuasri ini untuk memudahkan masyarakat/warga tang kurang mampu.”imbuhnya.
Ade Bom bom mengatakan, metode laser menjadi metode khitan yang digunakan dalam kegiatan ini. Sebab, metode laser dinilai lebih unggul dibandingkan sunat biasa.
“Metode ini memiliki efektivitas yang serupa dengan teknik bedah listrik. Hasilnya juga biasanya lebih rapi dan luka dapat sembuh lebih cepat. Dan belum banyak pelayanan medis di Indonesia yang menyediakan fasilitas ini,” imbuhnya.
Di sisi lain, Kades Banyuasri H. Didin Dino mengapresiasika, tujuan kegiatan khitanan massal ini untuk membantu masyarakat Desa Banyuasri yang beragama Islam untuk mengkhitankan putranya sesuai dengan tuntunan kesehatan dan syariat Islam.
“Caranya mudah. Mereka kami berikan formulir melalui kepala Desa . Lalu menyertakan KK dan KTP. Anak-anak juga harus swab dulu. Jika positif, berarti belum bisa mengikuti khitan ini,“ ungkap Didin Dino
“Perintah khitan ini turun sejak zaman Nabi Ibrahim dan terus dilaksanakan oleh anak keturunan beliau sampai kepada Nabi Muhammad saw. Khitan ini ibadah wajib untuk menunjang ibadah lainnya,” kata H. Uu Permana
H. Uu menambahkan, dengan khitan ini bisa membantu anak-anak untuk bisa menyempurnakan ibadah mereka setelah baligh kelak.
“Kami berharap niat kita semua untuk mengantarkan anak-anak kita tercinta ini melaksanakan khitan, bisa menjadi penyempurna ibadahnya saat mereka baligh nanti,” jelas H. Uu. (BR 31).
Discussion about this post