Garut, (BR).- Intensitas curah hujan yang tinggi mengakibatkan beberapa ruas jalan jalur raya karangpawitan wanaraja tergenang air tepatnya jalan raya karangpawitan kampung tabrik ketinggian air yang menggenaing bahu jalan sekitar 10 cm sampai 20 cm.
Saat awak media kelokasi terdampak banjir di kampung Tabrik, terlihat beberapa orang warga kampung tabrik sedang melaksanakan kerja bakti penggalian drainase yang dianggap tersumbat katanya, karena orang yang ikut bekerja bakti tersebut cuman beberapa orang saja, padahal kampung tabrik terdiri dari 3 RW.
Menurut salah seorang warga Kampung Tabrik, Rw 12 yang terdampak banjir yang tidak mau disebut namanya, merasa dirugikan atas bencana banjir yang terjadi kemarin sore, menurutnya baru pertama kali ini terjadi banjir yang menimpa rumahnya.
“Atas nama pribadi saya minta pertanggung jawaban dari pihak pengembang perum Green Mutiara Residency, karena semenjak adanya pembangunan perum tersebut rumah kami kebanjiran,”ujarnya, Rabu (21/12).
Dadan Daman selaku kepala Desa Jatisari dan warga Kampung Tabrik, saat ditemui di kantor Desa, mengatakan dengan adanya kejadian banjir kemarin banyak warga yang datang kerumah, menanyakan perihal banjir yang menimpa rumahnya.
Lanjut Dadan, warga Kampung tabrik seolah olah meminta pertanggung jawaban Dadan, karena anggapan mereka Dadan selaku kepala Desa Jatisari mendapatkan sesuatu dari proyek Pembangunan perum tersebut, Dadan menjelaskan, bahwa dirinya selama ini tidak pernah kedatangan tamu dari pihak pengembang atau pengurus perum Green Mutiara Residency untuk membahas berbagai hal menyangkut pembangunan perum tersebut.
Namun dalam hal ini ada beberapa oknum warga Kampung Tabrik yang pasang badan terkait pembangunan perum Green Mutiara Residency untuk kepentingan pribadi, yang jadi pertanyaan buat saya saat ini kenapa drainase yang ada di wilayah kampung tabrik di perbaiki, sedangkan di wilayah Desa sindanggalih yang keberadaannya tepat di depan perum itu sendiri di biarkan begitu saja dengan alasan kewenangan dinas PUPR, sedangkan di wilayah kami ( kampung Tabrik) bisa diperbaiki.
“Padahal jika terjadi hujan lebat seperti kemarin sudah pasti warga saya akan terkena dampaknya, apalagi selama drainasenya belum di perbaiki, dan warga kampung Tabrik dari 3 Rw pun sudah menandatangi pernyataan tidak setuju akan adanya pembangunan perum Green Mutiara Residency,”ujar Dadan. (BR11)
Discussion about this post